Personal Finance

FXTM Prediksikan US$ akan Tetap Menguat Tahun 2016

FXTM Prediksikan US$ akan Tetap Menguat Tahun 2016

“Saat ini perdagangan valuta asing masih fluktuatif akibat kenaikan kurs US$. Posisi US$ diprediksikan akan tetap menguat untuk tahun depan,” ungkap Jameel Ahmad, Vice President dari ForexTime (FXTM). Prediksinya didasarkan karena mata uang negara adidaya tersebut cenderung stabil dibandingkan negara lainnya. Sebagai contoh nilai Rupiah yang semakin rendah sampai akhir tahun karena ada faktor Amerika Serikat yang akan menaikkan suku bunga The Fed. Selain itu faktor harga komoditas yang lemah.

Jameel Ahmad, Vice President dari ForexTime (FXTM)

Jameel Ahmad, Vice President dari ForexTime (FXTM)

Menurutnya, Rupiah akan menguat atau stabil dengan beberapa kondisi. Pertama, jika harga komoditi sudah stabil. Hal lainnya ialah langkah dari pemerintah yang tepat yaitu mempertahankan tingkat suku bunga. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan capital di Indonesia dan menarik investor luar untuk berinvestasi.

Kedua, pemerintah perlu mendorong masyarakat untuk transaksi dan simpan uang dalam rupiah. Ia mengatakan bahwa jika semua transaksi di dalam negeri baik oleh peruahaan nasional maupun multinasional menggunakan Rupiah, maka akan membantu posisi Rupiah ke arah yang lebih stabil.

Namun faktanya, perusahaan atau investor memang lebih memilih melakukan transaksi dengan menggunakan US$ karena cenderung stabil. Alasan ini ditambah dengan adanya sentimen negatif terhadap negara emerging market. Beberapa faktor penyebabnya yaitu apresiasi US$r, tekanan harga komoditas, dan depresiasi mata uang China. Lemahnya harga komoditas menyebabkan perlambatan ekonomi karena negara emerging market masih bergantung pada ekspor.

Fenomena lainnya ialah perekonomian Negeri Tirai Bambu yang akan melambat. Pertumbuhan ekonomi China sebesar 7 persen memberi dampak kepada negara-negara yang mengekspor produknya ke Tiongkok. “China akan mengurangi demand ke negara-negara pengekspor. Hal ini merugikan. Tetapi untuk negara yang mengimpor dari China justru sedikit diuntungkan karena melemahnya Yuan,” tutupnya.

ForexTime (FXTM)

FXTM secara global didirikan pada akhir tahun 2012. Kemudian mulai beroperasi di awal tahun 2013. Meskipun masih tergolong baru, tetapi perusahaan ini termasuk yang paling cepat perkembangannya, khususnya di wilayah Asia, ForexTime ramai diperdagangkan. “Kami memiliki klien dan trades terbanyak di Asia,” klaimnya.

Strategi yang diterapkan perusahaan adalah kepercayaan, di mana mereka memiliki kunci membangun kepercayaan internal dan eksternal untuk klien dan calon klien.

Di Indonesia mereka fokus melakukan edukasi kepada klien dan membuat produk sesuai kebutuhan klien. Untuk memudahkan memberi informasi kepada klien, perusahaan tersebut membuat website khusus berbahasa Indonesia seperti menerbitkan laporan pasar secara rutin, dan sebagainya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah tahu tentang perdagangan, valuta, dan saham, tapi masih belum memuaskan dan secara mendalam. Sehingga saat ini mereka masih fokus pada edukasi tersebut. “Karena kami inginkan klien teredukasi,” katanya.

Melalui edukasi tersebut terbukti bahwa Asia paling antusias belajar. Jameel mengatakan selain Asia, Afrika dan Timur Tengah juga memiliki potensi besar bagi mereka. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved