Profile

Adryan Fitra, Tim Sukses Kampanye Presiden Jokowi dan Obama

Adryan Fitra, Tim Sukses Kampanye Presiden Jokowi dan Obama

Berbisnis di dunia digital masih menjadi magnet bagi kaum muda. Dunia digital menawarkan kemudahan, modal yang terjangkau, serta kesempatan untuk semakin mendunia. Adryan Fitra contohnya, ia berhasil menjadi tim sukses media digital kampanye Presiden Joko Widodo tahun 2014 dan Presiden Barrack Obama pada 2008 dan 2012.

Adryan Fitra

Adryan Fitra

Setelah itu, tahun 2014 ia juga menjadi salah satu tim sukses Jokowi di dunia digital. Pria berdarah Aceh ini bergerak di bidang digital strategy dan online media, sebuah profesi yang masih awam di Indonesia. lulusan Universitas Indonesia ini bahkan tak bisa mendefinisakan secara pasti profesi yang dijalani.

”Ada yang bilang digital sosial media marketing, ada yang bilang digital marketing. Saya juga bingung mendifnisikannya seperti apa,” ujarnya sambil tertawa kecil. Pria kelahiran Aceh,26 Juni 1985 ini, sejak awal sudah jatuh cinta dengan dunia komputer.

Bermula sejak berusia 5 tahun, ayahnya sering mengikutsertakan dirinya ke berbagai kegiatan program komputer. Tak heran bila sejak dini ia bisa menggunakan coding sejak usia dini dan mulai berbisnis menggunakan computer semenjak sekolah menengah atas.

Awalnya ia menjual CD lagu customized. Lalu, saat kuliah di bidang Elektro Instrumentasi, ia juga bekerja sebagai teknisi komputer. Pada tahun 2008 ia terbang ke Singapura dan bekerja sebagai Manajer Adwords Marketing di Google Singapura. Di tahun yang sama ia mengikuti kompetisi untuk mempromosikan myobama.com.

Anak pertama dari 3 bersaudara ini pun berhasil menjadi juara dan menjadi tim digital strategy dalam kampanye pemilu Barrack Obama di tahun 2008. Tak berhenti di situ, ia mulai membuat berbagai perusahaan di dunia digital yang berfokus pada pelayanan jasa digital marketing, terutama bidang sosial media. Sejak tahun 2009 hingga 2011 ia sukses membangun PT Sitti, PT Ptoong, PT ToongDynamic, dan PT Jogjahost.

Namun, pada 2012, lulusan Univeristas Indonesia ini melepaskan perusahaan-perusahaan tersebut dan memilih untuk mengambil share 30% hingga 40% dari setiap perusahaan. Tahun 2012 ia kembali direkrut menjadi anggota tim kampanye digital strategy Barrack Obama. Awalnya, ia berpikir untuk tak kembali ke Indonesia, sehingga melepas kepemilikan dari semua perusahaan yang didirikan.

Tahun 2014, ia membantu kampanye pemiliahn Presiden Jokowi sebagai digital strategy dan online media. Pria yang berusia 30 tahun ini mengaku menggunakan trik yang berbeda dalam menggunakan sosial media. Ia dan timnya mengelola 100.000 akun sosial media yang aktif dalam berkampanye. Setiap akun akan merekomendasikan dan membuat pembicaraan mengenai tokoh yang akan dikampanyekan.

Hal ini justru lebih efektif dibandingkan cara konvensional, sehingga membuatnya menjadi salah seorang yang dicari bila saat kampanye tiba. Gita Wirjawan, Hatta Rajasa, Yusuf Mansyur, adalah sedikit nama yang pernah berkonsultasi dengannya. Kini, pria yang sudah menempuh kuliah hingga S3 ini, hanya bergerak di bidang perencanaan strategi, semua eksekusi dilakukan oleh timnya yang berjumlah 48 orang dan dibagi ke dalam beberapa bagian.

Sekarang, ia hanya perlu menikmati hasil dari semua jerih payahnya. Kesehariannya diisi dengan bertemu berbagai politikus penting yang ingin berkonsultasi. Ia juga mulai mengembangkan bisnis di berbagai bidang mulai properti hingga otomotif yang dpasarkan secara online. Saat ditanya apakah ingin terjun ke dunia politik, ia pun menggeleng keras.”Saya sudah banyak tawaran kesana tapi sampai saat ini saya belum tertarik,” ujarnya tegas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved