Profile

Dian Pelangi Luncurkan Hijab Street Style

Oleh Admin
Dian Pelangi Luncurkan Hijab Street Style

Industri fashion muslim Indonesia semakin matang. Setelah naik daun lewat Jakarta Fashion Week, beberapa desainer pun sukses memamerkan koleksinya di Le Bourget, Perancis. Keberhasilan ini tak lepas dari nama Dian Wahyu Utami yang populer dengan label Dian Pelangi. Tak hanya menarik perhatian dunia, perempuan 21 tahun ini kembali membuat catatan sejarah industri fashion dengan bukunya Hijab Street Style.

Dian Pelangi dan bukunya, Hijab Street Style

Dian Pelangi dan bukunya, Hijab Street Style

Hijab Street Style adalah buku pertama Dian. Diluncurkan Minggu 15 Juli 2012, buku tersebut berisi lebih dari 600 foto muslimah di beberapa kota dengan berbagai variasi model baju dan kerudung. Dian mengaku terinspirasi oleh The Sartorialist yang disusun fashion blogger New York, Scott Schuman. Butuh waktu satu tahun bagi anggota termuda Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia ini untuk mengumpulkan foto-foto tersebut.

“Buku ini merupakan pembuktian bahwa tidak selalu orang Jakarta yang mengikuti tren,” kata Risty Tagor yang turut hadir dalam rangkaian acara Sisterhood tersebut.

“Biasanya pas ada event, saya foto teman-teman yang datang. Atau setelah mengisi talkshow, jalan-jalan, saya foto mereka yang saya temui dan gaya berpakaiannya unik,” cerita Dian. “Tujuan dibuatnya buku ini adalah untuk menginspirasi sesama muslimah. Inspirasi tidak hanya dari runway atau fashion show lho,” lanjutnya.

Tak sedikit yang menanti lahirnya Hijab Street Style ini. Salah satunya adalah artis Zaskia Adya Mecca. Istri sutradara Hanung Bramantyo tersebut mengaku tak sabar menunggu terbitnya buku Dian. “Foto-foto di buku ini diambil dari kegiatan sehari-hari muslimah, jadi lebih inspiratif karena saya merasa ribet dengan tutorial jilbab umumnya,” tutur Zaskia.

Buku Hijab Street Style memang digadang-gadang sebagai salah satu milestone industri fashion muslimah terutama untuk kalangan remaja yang kasual. “Saya pasang teasernya di instagram langsung dapat 2000 ‘like’,” kata Dian sumringah. Besarnya antusiasme masyarakat membuat Dian yakin 10.000 eksemplar buku yang diterbitkan Gramedia itu akan ludes di pasaran.

Menurut Dian, Indonesia adalah kiblat dunia untuk industri fashion muslim. Karakter mode Indonesia yang netral. “Fashion di Timur Tengah lebih ke warna-warna gelap seperti hitam atau abu-abu. Modelnya pun longgar dan tertutup. Sebaliknya kalau Eropa, mereka pakai jilbab masih yang lehernya kelihatan. Nah, Indonesia ini yang paling netral dan mengikuti tren.”

Dian yakin, Indonesia akan menjadi pusat gravitasi industri fashion muslim dunia. “Kalau Korea punya K-Pop, Indonesia punya fashion muslim yang sangat fenomenal di luar negeri. Kita tetap bisa pakai identitas agama, namun siapapun nyaman dengan kita,” Dian menjelaskan. Rencananya, Dian pun akan menerbitkan buku yang sama versi Eropa dan Timur Tengah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved