Profile Editor's Choice

Elverra N. Makki, Pakai Pendekatan 360 Derajat

Elverra N. Makki, Pakai Pendekatan 360 Derajat

Setiap profesional tentu ingin terus diburu headhunter. Mereka akan berusaha sekuat tenaga meningkatkan kompetensi sehingga selalu relevan dengan perkembangan bisnis. Senior Vice President Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia, Elverra N. Makki punya strategi jitu agar kompetensi tetap relevan, yakni terus belajar dengan pendekatan 360 derajat, bukan horisontal semata.

Pengasahan kompetensi untuk meningkatkan karier harus dilakukan dengan belajar dari berbagai aspek kehidupan, berbagai kalangan, berbagai latar belakang. Tidak hanya melihat ke atas, tetapi juga belajar dari lingkungan sekitar, termasuk dari orang-orang yang tak berpunya.

“Dengan demikian seluruh sense kita terasah, intuisi dan kedewasaan dalam pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan lebih bijaksana dan tepat,” katanya.

Menurut dia, filosofinya dalam bekerja adalah fokus memberikan karya dan kontribusi sebagus mungkin untuk perusahaan. Dengan begitu, mampu memberikan pengaruh yang baik bagi stakeholders. Sisanya, seperti gaji dan lainnya, jelas akan mengikuti.

Dalam bekerja, nilai intangible seperti nilai-nilai perusahaan, reputasi, kelestarian bisnis, tata kelola baik, lingkungan kerja, dan etika, serta kesesuaian values dengan karyawan juga sangat penting. Banyak orang mencari perusahaan yang mampu memberikan harmonisasi nilai-nilai perusahaan dengan nilai yang dianutnya.

Vera maki2

“Jam terbang sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan. Makin sering ditempa dan terekspos dengan berbagai pengalaman, situasi sulit dan menantang, serta masalah pelik, skill akan semakin terasah,” katanya.

Skill improvement juga dapat dilakukan dengan cara lain seperti melakukan kerja bareng antardepartemen, coaching, dan pelatihan. Meski begitu, self improvement hanya dapat dilakukan jika karyawan mau membuka diri dan berani jujur mengakui kekurangannya, menerima masukan tanpa membela diri, dan mau memperbaiki diri berdasarkan feedback tersebut.

“Self improvement juga perlu dilakukan melalui networking, where we can learn from others and share our knowledge to others. Jangan takut berbagi,” ujar dia.

Dalam dunia PR, lanjut dia, kemampuan yang dibutuhkan bervariasi tergantung peran dan tanggung jawab, serta industrinya. Setidaknya, tiga kemampuan ini harus dimiliki, yakni menulis baik dalam Bahasa Inggris maupun Indonesia; riset dan memperhatikan detil karena PR berbicara berdasarkan data dan fakta; dan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan beragam stakeholder.

“Dari segi sikap dan perilaku, seorang PR diharapkan proaktif, disiplin karena banyak pekerjan terkait tenggat waktu dan momen tak terduga, kreatif dan dapat bekerjasama dalam tim. Dua hal penting yang tak bisa diabaikan adalah integritas dan bisa memahami kompleksitas isu dari helicopter view,” kata dia. (Reportase: Raden Dibi Irnawan)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved