Profile

Intan Praweswati, Menciptakan Kepercayaan Pasien

dr. Intan Praweswati Dewi Lestari, MARS

dr. Intan Praweswati Dewi Lestari, MARS

Pada ajang tahunan penghargaan Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2015, yang diadakan SWA beberapa waktu yang lalu, RSIA Melinda Bandung terpilih sebagai salah satu pemenang untuk kategori Rumah Sakit Ibu dan Anak. Ini merupakan kali ketiga RSIA Melinda meraih penghargaan di ajang tahunan tersebut. Pada kesempatan yang sama, SWA berkesempatan untuk mewawancarai Direktur dari RSIA Melinda Bandung, dr. Intan Praweswati Dewi Lestari, MARS.

Menjadi seorang dokter sekaligus direktur rumah sakit merupakan tantangan tersendiri bagi wanita kelahiran Surabaya 29 tahun yang lalu itu. Ia mengaku sudah dari kecil bercita-cita menjadi seorang dokter. “Bagi saya menjadi seorang dokter itu harus siap mengabdi pada hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan,” ungkapnya.

Dokter yang bergabung di RSIA Melinda sejak tahun 2014 ini diangkat menjadi direktur melalui penunjukan langsung oleh Direktur Utama PT Melinda Kasih Ibu. Dalam tugas dan wewenangnya, lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini mengaku harus benar-benar mengatur pemanfaatan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam membuat keputusan-keputusan manajerial rumah sakit sekaligus melakukan pelayanan medis. Sebelumnya ia juga sempat bekerja di RS Khusus Ginjal Ny. RA Habibie Bandung pada bulan Maret 2012 sampai bulan Oktober 2014 sebagai dokter umum penatalaksana harian hemodialisa (cuci darah).

Dalam membagi waktu bersama keluarga, dokter yang kini telah dikaruniai satu anak itu mengaku memiliki manajemen pengalokasian waktu yang sangat baik, sehingga dapat mengatur waktunya bersama keluarga tanpa mengganggu waktu kerjanya.

Saat ditanya mengenai tantangan terbesar dalam hidupnya, dia mengungkapkan, “Menciptakan kepercayaan kepada pasien untuk terus berobat kepada kami merupakan tantangan terbesar yang saya hadapai. Kami menciptakan itu dengan cara meningkatkan kepuasan pasien dan juga loyalitas. Kami juga melakukan survei kepuasan itu setiap hari dan direkap per bulannya kira-kira apa masukan dari para pasien. Kami juga melakukan perbaikan terus menerus melalui survey tersebut.”

Ke depan, dr. Intan berharap agar RSIA Melinda Bandung bisa go international. “Kami berharap bisa lebih banyak bekerja sama dengan pihak luar, baik itu pemerintah maupun swasta, dan tentunya dengan pihak asuransi,” ujarnya.

Kerja sama tersebut bisa dalam bentuk riset. Karena saat ini pihaknya sudah mengmbangkan IVF (In Vitro Fertilization) dan kami ingin terus menerus mengembangkan itu. Sedangkan untuk pasien-pasien yang memiliki anak, dicoba untuk memfasilitasinya dengan program Indeks Pembangunan Manusia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved