Profile

Juliana Chen, Asus Unggul di R&D

Juliana Chen, Asus Unggul di R&D

Hiruk pikuk persaingan ponsel di Tanah Air rupanya tak menciutkan nyali merek Asus. Berada di posisi top 2 produsen notebook global dan motherboard ini cukup konsen dalam hal pengembangan inovasi yang salah satunya dimotori oleh Juliana Chen.

Wanita asal Medan ini sudah 9 tahun bergabung dengan Asus Indonesia dengan beragam prestasi. Dari yang semula memegang jabatan webmaster, lalu dipromosikan sebagai marketing semua produk Asus hingga dipercaya pihak global untuk menangani produk notebook dengan jabatan Business Development Manager.

IMG_6077

Juliana lantas diangkat sebagai Country Product Group Asus Indonesia dengan cakupan tanggung jawab di produk notebook commercial, commercial tablet, smartphone, PC Desktop, AIO, dan aksesoris. Lantas bagaimana kiprah alumnus Bina Nusantara berambut panjang ini dalam mengepakkan sayap Asus yang relatif masih baru ini? Berikut penuturannya saat ditemui di peluncuran Asus PadFone (16/12).

Tahun ini ada berapa varian produk Asus yang dirilis?

Untuk Zenfone dan PadFone total ada 8 jenis. Padnya yang banyak, sekitar 8.

Bisa diceritakan keunggulan portofolio Asus terbaru?

Yang terbaru adalah PadFone S. Smartphone ini punya prosesor quad core Qualcomm Snapdradon 801 2,3GHz dengan layar resolusi Full HD dengan fitur IPS untuk sudut pandang yang sangat luas.

Saat pengguna butuh perangkat multimedia dengan memasukkan smartphone ke station, maka ia akan mendapatkan seperangkat tablet 8,9 inci dengan resolusi lebih tinggi yakni 1920×1200. Station ini lengkap dengan stereo dual front speakers with ASUS SonicMaster technology. Daya tahan baterainya 4999mAh yang melengkapi baterai smartphone 2300 mAh.

Untuk kameranya sendiri, kamera belakang memiliki resolusi 13 MP dengan fitur dedicated ISP, auto focus, aperture f/2.0, 5 element lens, dan PixelMaster untuk lowlight photography baik untuk foto maupun video. Di ruangan bercahaya redup, ponsel pintar ini mampu menangkap gambar 400% lebih terang di tempat redup. Selain itu, di kamera depan smartphone, resolusinya mencapai 2 MP, sedangkan di depan tablet 1MP.

PadFone itu penjualannya masuk ke mana?

Itu termasuk smartphone.

Bagaimana pangsa pasar smartphone di Asus?

Data IDC terbaru saya belum tahu, tapi dari Asus sendiri perkiraan bisa 1,6 juta. Tahun ini, pasar kami bisa mencapai 30 juta untuk pasar smartphone di Indonesia.

Persentase market share di Q4?

Kami perkirakan market share kami bisa 10%. Untuk tablet di tahun ini hanya mencapai 3-4 juta, dan kami dudah acchieve 10% juga.

Untuk pasar notebook sendiri bagaimana?

Di tahun ini tidak besar, mungkin sekitar 3 juta. Makanya kalau kami tembus 1,1-1,2, over all dalam 1 tahun kami bisa sekitar 35%. Tahun depan munhkin cuma naik 10% an. Jadi kalau kami bisa jual 1,5 juta, berarti market sharenya di atas 40%.

Yang perlu di-highligh di sini adalah pasar di Indonesia begitu besar. Tapi kan tidak semua orang affordable dengan HP seharga Rp 5 juta. Jadi kami pikir kenapa kami tidak produksi yang bagus dengan tidak harus mahal. Jadi kan banyak orang yang bisa pakai.

Saat ini persaingan smartphone begitu ketat, bagaimana Asus mengantisipasi update inovasi di tiap produknya?

Asus unggul di R & D. Bahkan CEO maupun chairman kami sampai turun tangan. Saya masih ingat, saat ikut pembuatan ZenFone di Taiwan, itu mereka benar-benar memikirkan hingga detailnya seperti apa. Lempengan depannya ada tidak, coatingnya mau pakai keramik atau bukan. Itu semua benar-benar dari hasil Asus sendiri. Bahkan sampai materialnya pun dipikirkan.

Basicnya pabrik itu hanya produksi. Anda bisa bayangkan, biasanya cowok-cowok yang suka gadget, apalagi kalau Anda bisa ciptakan produk sendiri, pasti Anda punya idealisme kan ingin produk seperti apa. Nah mungkin feelingnya seperti itu.

Dari sisi produk, kami cukup yakin dengan produk kami sendiri. Dan kami selalu plan ahead karena artinya semua inovasi kami desain lebih awal. Tidak hanya sekadar speck, tapi juga inovasi yang baru. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved