Profile Editor's Choice

Rai Mantra, Hidupkan Kain Endek

Rai Mantra, Hidupkan Kain Endek

Usaha perajin dan pedagang kain endek nyaris mati. Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra turun langsung mengatasi persoalan. Ia memulai dengan memetakan masalah, dilanjutkan dengan peningkatan kualitas, desain, kemasan, hingga pemasaran, termasuk pengadaan mesin tenun, ruang pamer hingga menyokong riset, dan mengeluarkan kebijakan pendukung lainnya.

Hasilnya? Endek berhasil bangkit dari tidur panjangnya. Endek sudah digunakan dalam berbagai kesempatan. Rai Mantra, panggilan akrab sang walikota, memulai dari diri dan istrinya, Ida Ayu Selly Fajarini, serta mengajak seluruh PNS untuk menggunakan endek di setiap kegiatan pemerintah.

Bahkan, Rai Mantra meminta setiap tamu yang akan menemuinya memakai pakaian berbahan endek. Yang lebih penting, transformasi ini telah berhasil meningkatkan nilai dan martabat serta meningkatkan kesejahteraan para perajin dan pedagang kain endek. Denpasar Festival yang digelar sejak tahun 2009 sukses membangkitkan tidur panjang endek dan kuliner asli daerah.

Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra

Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra

Ajang akhir tahunan yang digelar pemkot di pusat kota Denpasar ini sukses mencetak nilai transaksi yang mengagumkan. Tahun pertama, berkat anggaran Rp 800 juta mampu mencetak transaksi Rp 1,2 miliar. Kemudian, naik menjadi Rp 2,5 miliar di tahun 2010, dan Rp 3,1 miliar di tahun 2011, walaupun anggaran pun meningkat menjadi Rp 1,1 miliar dan Rp 1,3 miliar di tahun 2011.

Bila pada mulanya hanya ada 20 pengrajin endek yang berpartisipasi, sekarang tidak kurang dari 50 pengrajin yang antusias memajang hasil kreasinya. Ajang pesta rakyat yang berlangsung selama 4 hari ini juga sukses membangkitkan lagi kuliner tradisional yang sempat terlupakan. Rai Mantra mengakui memang tidak ada pemasukan dari festival ini karena memang bukan itu tujuannya.

”Tujuan kami adalah mendorong kreativitas dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat luas, agar menghargai hasil karya sendiri,” ujarnya.

Dengan latar belakang sebagai pengusaha muda, dia paham terhadap napas perekonomian Kota Denpasar dan yakin ekonomi akan meningkat bila para pengusaha lokal mampu menggabungkan seluruh sumber daya yang dibutuhkan, seperti modal, manajemen, SDM dengan strategi bisnis serta mentransformasikannya menjadi produk baru yang inovatif.

Ia fokus membina wirausaha muda pemula, dengan membuka akses seluas-luasnya untuk permodalan, pembinaan manajemen, marketing, dan fasilitas lainnya hingga mengirim para wirausaha muda yang memiliki potensi, semangat serta dedikasi tinggi ke Rhenald Kasali School For Enterpreneurship, Bekasi Jawa Barat.

Tidak kurang 74 orang wirausahawan muda selama kurun 2010-2014 berhasil disekolahkan. Mereka juga diberi kesempatan tampil memamerkan keberhasilannya melalui ajang pameran Detik Festival dan Denpasar Festival, bahkan ke tingkat nasional. Mereka diharapkan mampu memberi motivasi bagi para wirausahawan muda lainnya untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitas sehingga mampu mengangkat perekonomian Kota Denpasar (Reportase: Silawati)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved