Youngster Inc. Siapa Dia

Melisa Soentoro

Melisa Soentoro

Dunia finansial sudah melekat di hati Melisa Soentoro. Itulah sebabnya, wanita kelahiran 20 Februari 1987 ini tertarik mengambil Jurusan Akunting & Teknologi Terapan di Universitas Binus, Jakarta. Setelah lulus S-1 tahun 2009, dia bekerja di perusahaan konsultan keuangan Stern Stewart & Co. Di perusahaan asing itu, dia fokus bekerja pada bagian Economic Value Added (EVA).

Melisa SoentoroSaat bekerja di Stern Stewart, Melisa berprofesi sebagai konsultan yang mengurusi analisis data melalui sistem EVA tersebut. Karena perusahaan ini berpusat di Singapura, dia menjadi sering traveling. Maklum, kliennya banyak dari luar Indonesia. Setelah 4,5 tahun, tepatnya Maret 2014, dia pindah ke Mercer, perusahaan konsultan human resources (HR). “Alasan saya menyukai bidang finansial itu simpel saja, agar jika ada media yang mengulas tentang keuangan, saya mengerti,” ungkap Melisa.

Awal bergabung dengan Mercer, Melisa sempat ragu. Namun, setelah menjalani, ternyata Mercer berhubungan dengan remunerasi eksekutif, reward, dll. yang masih terkait bidang finansial. Untuk soal ritme kerja, dia mengaku tidak ada perbedaan besar, karena sama-sama menuntut bagaimana menangani proyek secara cepat dan melayani klien.

Di Mercer, Melisa ditempatkan di bagian talent consulting yang berrtugas menggarap remunerasi eksekutif, transformasi organisasi, HR roadmap, dan sebagainya. Tantangannya adalah harus mampu tanggap terhadap pendekatan yang digunakan terhadap klien. Hal ini karena setiap klien memiliki karakter yang berbeda. Mercer memang sudah punya pendekatan untuk setiap masalah yang dialami perusahaan klien, tetapi saat bertemu klien, kondisinya bisa menjadi sangat berbeda.

Saat ini Melisa mengaku konsentrasi untuk membangun tim talent consulting yang masih baru. Jadi, lebih kepada mengembangkan knowledge base. Salah satu caranya, setiap Minggu mengadakan knowledge sharing. Selain itu, mencurahkan perhatian pada soal reward, mulai dari HR framework hingga trasnformasi organisasi. Dengan fokus yang baru tersebut, Melisa dan tim ingin membangun pola pikir klien.

Bekerja di Mercer membuat Melisa bertemu banyak klien dari industri yang beraneka macam, seperti pariwisata, migas dan perkebunan. Klien yang paling sulit ditaklukkan dari industri komoditas, karena sifatnya yang teknis. Sehingga, untuk memberi advis tentang masalah HR, pihaknya benar-benar harus jump to the business sampai dapat mengerti industrinya seperti apa. Jadi, tidak hanya melihat kondisi di HR, tetapi diprioritaskan dengan memahami industri komoditas tersebut secara keseluruhan.

“Sejauh ini, saya merasa nyaman bekerja di Mercer dan sepertinya masa depan saya bagus di sini. Target saya ingin mencapai posisi principal. Selain itu, saya ingin mengembangkan diri di executive remuneration, organization transformation, dan workforce planning,” ujar Melisa saat ditanya tentang rencana pengembangan kariernya ke depan. Untuk meningkatkan skill, dia lebih banyak membaca dan bertanya kepada para ahli, sehingga mudah baginya untuk belajar dunia HR. (*)

Eva M.Rahayu/Tiffany Diahnisa


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved