Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 yang dihelat pada oktober kemarin ternyata tidak hanya mendatangkan jumlah belanja yang cukup besar dari mancanegara. Beberapa kerja sama dagang antarnegara juga banyak terjadi. Hal ini tentu saja menguntungkan Indonesia sebagai tuan rumah. Dengan mengusung konsep bussiness to bussiness, TEI mencatat jumlah hadir delegasi misi dagang dari 80 negara, dan 21 diantaranya telah difasilitasi untuk melakukan pertemuan dengan kementrian, instansi, KADIN, maupun asosiasi lainnya.

Di sela pameran, sebanyak 126 buyers dari 34 negara mengikuti bussiness matching dengan perusahaan Indonesia. Adapun produk yang diminati adalah furnitur, makanan dan minuman, produk pertanian, building material serta handycraft. Selain itu, dari program buying mission, importir dari sembilan negara yakni Jepang, Amerika, Malaysia, Australia, Kanada, Brazil, Jerman dan Inggris telah berhasil menandatangani kontrak dagang dengan eksportir Indonesia untuk beberapa produk unggulan.

“Ada sekitar 9 negara yang sudah menandatangani kontrak dagang dengan eksportir indonesia. Adapun untuk produk unggulan yang dimaksud adalah furnitur, FMCG, peralatan rumah tangga, glassware, plastic container, kosmetik, car radial tiyres, building material, serta ethanol,” ujar Nus Nuzulia Ishak, DIRJEN PEN Kemendag. Di samping itu, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kerja sama dagang dengan mitra utama dan prospektif, khususnya agar berpotensi serta berdaya saing tinggi.

“Kami berupaya mendorong terjadinya transaksi perdagangan dengan buyers mancanegara. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya terjadi 7 pertemuan bisnis, tahun ini diharapkan bisa memberikan prospek yang lebih dalam peningkatan hubungan dagang,” ujar Nus.

Tahun depan Nus berharap agar TEI terus bisa diselenggarakan lagi, sehingga berdampak pada iklim perdagangan Indonesia yang gilirannya menjadikan negara kita sebagai salah satu rantai yang kuat dalam perdagangan. “Kami harap TEI yang diadakan setiap tahun dapat menstimulus para buyers untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global mereka,” ungkapnya. (EVA)