Marketing Trends

Sparks Fashion Academy Perkuat Kurikulum Digital Business

Sparks Fashion Academy Perkuat Kurikulum Digital Business

Sparks Fashion Academy (SFA) sebagai sekolah fashion pertama yang memperkenalkan sistem Telestia AB dari Yunani, Agustus ini, merayakan ultah ke-4. Telestia AB merupakan teknik membuat pola paling sederhana. Hanya dalam waktu cepat murid bisa mengimplementasikan ilmu membuat pola.

Mengangkat tema Turning Fashion into Business ini SFA menggelar workshop classes selama 2 hari pada 15-16 Agustus 2017. Tema ini diangkat mengingat makin pentingnya pengetahuan bisnis yang kuat bagi pelaku bisnis fashion agar bisnisnya lebih bisa diterima pasar. Dua hari workshop itu topik How to Build A Great Online Fashion Brand akan dibahas oleh dua pengajar SFA yang kuat di bidang ini yaitu Victorina dan Yelly Lumentu. Dan Billy Tjong perancang kenamaan Indonesia akan berbagi ilmu tentang pentingnya menciptakan rancangan yang otentik dan terlihat di antara perancang lain.

Menurut Floery Dwi Mustika,CEO SFA, di saat bersamaan juga sambil memperkenalkan gedung baru SFA yang berlokasi di Jalan K.H Ahmad Dahlan Jakarta (semula di Jalan Darmawangsa). “Kami juga memperkenalkan kelas bisnis baru di Sparks. Sebenarnya kelas bisnis sudah dua tahun lalu tapi dengan berkembangkan bisnis digital, kelas bisnis ini diperbaharui kurikulumnya dengan lebih memperkuat strategi digital di kelas ini,” jelas Floery.

Teknologi berkembang disadari SFA sebagai keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan. Terlebih banyak siswa SFA kebanyakan adalah startup fashion yang banyak menggunakan media digital untuk memasarkan bisnisnya. Dikatakan Musa Widyatmodjo Direktur Pengembangan Akademi dan Kreatif SFA, sekolah ini ingin mengajak siswa melihat realitas apa saja di dunia mode. “Jangan dipikir bahwa bisnis fashion melulu soal glamour. Ada banyak yang dipahami, bahwa beda cutting menswear dengan womenswear. Pendidikan harus menjadi perhatian para pelaku bisnis fashion plus mental sekuat baja,” tegas Musa.

Di sinilah kelas bisnis SFA hadir ditambahkan Floery yang merasa perlu meningkatkan pengetahuan dan wawasan para siswanya agar lebih detil memahami bisnis fashion termasuk didalamnya strategi digital yang tepat. “Memahami market sebenarnya, jika memang hasil riset lebih banyak di off line tidak bisa dipaksakan ke digital,” tambahnya.

Saat ini ada 40 siswa SFA, yang terdiri dari 30 murid akademik yaitu mereka yang fokus berkarir di dunia mode dengan Dan 10 siswa kursus singkat yang hanya belajar di SFA selama 3 bulan. Di saat bersamaan Sparks juga mengumumkan kerja sama dg Jakarta Fashion Weeks sebagai salah satu sekolah yang turut mempromosikan lomba perancang busana di perhelatan besar fashion Indonesia itu.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved