Listed Articles

Daihatsu Gelontorkan Dana Rp 2,1 Triliun untuk Bangun Pabrik di Karawang

Daihatsu Gelontorkan Dana Rp 2,1 Triliun untuk Bangun Pabrik di Karawang

Guna menggenjot produksi, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akan membangun pabrik baru di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat. Pabrik seluas 80 hektar ini rencananya akan rampung pada awal tahun 2012.

Presiden Direktur ADM, Sudirman MR, mengatakan, ekspansi perluasan pabrik baru ADM secara langsung akan meningkatkan produksi ADM dari 330.000 unit per tahun menjadi 430.000 unit per tahun. Artinya, kapasitas produksi pabrik baru nanti setidaknya akan mampu memproduksi 100.000 unit per tahun. “Kapasitas produksi bukan tidak mungkin akan terus kami tingkatkan seiring keadaan pasar kedepannya nanti,” jelasnya.

Produksi ADM selama 5 tahun terkahir meningkat tajam sebesar 315%. Lihatlah produksi total tahun 2006 hanya 95.496 unit menjadi 300.373 unit di tahun 2010. Lantaran pabrik ADM yang saat ini berada di kawasan Sunter, Jakarta sudah tidak memungkinkan dilakukan ekspansi, maka manajemen memutuskan untuk membangun pabrik baru tersebut dikawasan Jawa Barat.

Menurutnya, nilai investasi untuk membangun pabrik ini sebesar Rp 2,1 triliun. Pabrik yang nantinya mampu menyerap 1.400 tenaga kerja ini akan mencakup proses stamping, welding, painting dan assembly. Pabrik baru ini diharapkan akan mampu memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, baik merek Daihatsu maupun Toyota.

Total penjualan ADM pada tahun 2010 kemarin sebanyak 115.700 unit atau meningkat 35% dari 2009 sebesar 75.100 unit. Untuk 2011, ADM menargetkan penjualan bisa merangkak naik ke level 125.000 unit.

Dari 115.700 unit yang berhasil terjual, 50% -nya berasal dari penjualan merk Xenia, Grand Max 27%, Terrios 16%, Sherion dan Luxio 7%. Penyerapan penjualan terbesar masih berada di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Sementara untuk ekspor, tahun 2010 ADM mampu mengekspor 10.497 unit merek Toyota. Maklum saja, ADM juga melakukan produksi beberapa mobil merek Toyota. Negara tujuan ekspor antara lain Jepang, Venezuela, Arab Saudi dan Timur Tengah.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM, menuturkan, pencapaian gemilang ADM dalam lima tahun terakhir menempatkan ADM sebagai ATPM terbesar kedua di Indonesia berdasarkan angka penjualan. “Isu pembatasan BBM dan tahun mobil tidak berpengaruh langsung terhadap penjualan kami. Hanya saja pengenaan pajak yang cukup tinggi di Jawa Timur sedikit memukul kami,” Amelia mengungkapkan.

Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Kementerian Perindustrian, menyambut baik rencana ekspansi ADM untuk membangun pabrik baru di Jawa Barat. Menurutnya, pembangunan pabrik tersebut akan berpengaruh dalam menggerakan sektor-sektor bisnis lain seperti komponen meliputi mesin dan rangka serta subkomponen seperti kabel. Ini artinya, ada stimulus yang mampu menggerakan perekonomian khususnya dari industri otomotif. “Investasi industri otomotif di Indonesia dalam 2 tahun terakhir selalu bergerak positif sesuai ekpansi setiap ATPM. Saya lupa data pastinya,” tutur Budi.

Selain itu, kata Budi, rencana ADM merupakan implementasi perluasan dan percobaan untuk kolidor Jawa pada indutri otomotif di tahun ini. Karena seperti kita ketahui, industri otomotif selama ini berpusat di Jakarta dan Cikampek.

Sekadar catatan saja, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melansir penjualan mobil selama Januari 2011 tembus 74.608 unit. Jumlah ini naik 23,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 60.516 unit. Kenaikan juga terjadi pada penjualan ritel kepada konsumen. Januari, penjualan ritel mencapai 70.616 unit, naik 20% dari periode sama tahun lalu yang 58.803 unit.

Toyota masih di posisi puncak dengan mencatatkan penjualan wholesales 27.619 unit dan ritel 26.355 unit. Daihatsu menempati posisi kedua dengan penjualan wholesales 12.590 unit dan ritel 11.008 unit, sementara Mitsubishi di posisi ketiga dengan penjualan wholesales 10.673 unit dan ritel 10.694 unit. “ Untuk Februari penjualan kami mungkin akan masih sama seperti Januari, karena jumlah hari yang sangat sedikit dalam sebulan, ditambah dengan adanya hari libur,” Amelia menambahkan.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved