Business Research Trends zkumparan

Pemegang Merek Gencar Memasarkan Produk di Media Sosial

Pemasaran di media sosial semakin populer. (Foto : Istimewa).

Pemasaran produk atau jasa harus inovatif dengan menciptakan konten kreatif serta konsisten berkomunikasi dengan konsumen agar optimal dalam melakukan pemasaran digital. Karena itu, tenaga pemasaran dihimbau responsif menanggapi dinamika bisnis di era digitali agar tidak tertinggal oleh kompetitor.

“Hasil riset yang lembaga kami menunjukkan popularitas merek-merek yang tidak responsif dengan perubahan khususnya di bidang digital, akan tergusur oleh merek lain, bahkan brand multinasional sekalipun,” jelas Tri Raharjo, Founder & Chairman Tras N Co Indonesia dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Tras N Co dan IMFocus melakukan riset bertajuk Indonesia Digital Popular Brand Award 2018 untuk memetakan merek-merek yang terdepan dalam merespon perubahan digital. Riset Tras N Co Indonesia yang digelar pada Desember 2017-Februari 2018 ini mengukur pemasaran digital 1.000 merek dan 150 kategori produk di media sosial, situs, dan mesin pencari Yang berbeda dalam survei tahun ini,

Perusahaan ini menambahkan dua parameter penilaian baru yaitu Youtube pada sosial media menggantikan penilaian Twitter pada tahun lalu. Dan tingkat kunjungan (traffic) pada penilaian website based. “Berdasarkan data search engine, pengguna YouTube di Indonesia nomor dua dalam mengakses Youtube. Jadi di Indonesia, pengguna media sosial lebih menggemari video dibanding teks,” ungkap Tri.

Pemegang merek pun berlomba memasarkan produknya di ranah digital yang menghadirkan konten kreatif agar produknya lebih menonjol dibandingkan kompetitor. Hal ini dikemukakan oleh Wilda Bachtiar, Manajer Pemasaran Tata Motors yang memenangkan kategori Truk dan Bus di survei itu, menyebutkan strategi perusahaan adalah memaksimalkan media digital sebagai sarana pemasaran Tata Motors. “Kami meyakini pemasaran di media digital sangat penting dan media digital adalah salah satu media utama yang mendukung pemasaran Tata Motors untuk mendapatkan leads. Kita sedang dalam tahap menggunakan sosmed sebagai salah satu sustainable business leads,” papar Wilda.

Direktur Nusa Board, Budi Susanto, menambahkan, digitalisasi adalah salah satu fokus perusahaannya yang memproduksi berbagai bahan bangunan berbasis semen. “Media digital memudahkan kami untuk untuk berpromosi maupun engage user secara langsung. Website juga mempermudah konsumen mengetahui perkembanan produk atap fiber cement maupun calcium cilicate board yang kami produksi,” urai Budi.

Tri optimistis mayoritas merek telah berbenah diri dan beradaptasi dengan dunia digital. “Artinya, digitalisasi saat ini mau tidak mau akan menjadi fokus bagi brand-brand untuk berlomba-lomba meraih kepercayaan netizen,” ucapnya.Tri menjelaskan dinamika pemasaran digital seiring dengan meningkatnya pengguna internet. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengestimasikan pengguna internet di Indonesia pada 2017 sebanyak 143,26 juta, atau sebesar 54,68% dari jumlah total populasi penduduk sebanyak 262 juta jiwa.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved