Listed Articles

Apple Perangi Software Anti-Virus Palsu

Apple Perangi Software Anti-Virus Palsu

Apple Inc tengah berperang melawan tipe virus komputer paling jahat yang menyerang model komputer Mac. Pemilik komputer Mac yang terinfeksi dengan perangkat lunak berbahaya itu akan diinformasikan bahwa komputer mereka terserang virus. Tujuan utama kejahatan ini adalah mencuri nomor kartu kredit dan informasi pribadi pengguna.

Fenomena tersebut merupakan salah satu upaya besar para pencuri data dalam menyerang pengguna produk Apple. Sampai saat ini, pelaku kriminal berfokus pada produksi perangkat lunak berbahaya untuk sistem operasi Windows, milik Microsoft Corp. Virus diperkirakan mendiami sembilan dari sepuluh komputer pribadi yang menggunakan Windows. Namun ternyata, pengguna Mac juga menarik perhatian produsen malware.

“Tujuan utama mereka adalah mendapatkan informasi soal kartu kredit pengguna yang diperkirakan akan digunakan untuk tindak kejahatan,” tulis pihak Apple dalam keterangan resmi mereka.

Malware berupa anti-virus palsu terunduh (download) saat pengguna masuk ke link dari mesin pencari yang sudah terinfeksi virus yang tersebar di Twitter, Facebook dan email. Apple mengatakan pihaknya akan memperbarui sistem operasi Mac dalam beberapa waktu ke depan. Software Apple tersebut akan secara otomatis menemukan dan menghapus perangkat lunak anti-virus palsu. Apple juga akan mengingatkan pengguna Mac apabila mereka mengunduh program berbahaya.

Saat ini, Apple menginformasikan kepada pengguna bagaimana memebersihkan perangkat teknologi mereka yang sudah terinfeksi perangkat lunak berbahaya bernama MacDefender, MacProtector dan MacSecurity. Bagi pihak yang sudah terinfeksi software tersebut, dapat mencari informasi untuk menghapusnya di http://support.apple.com/kb/HT4650.

Minggu lalu, pengamat teknologi Ed Bott menyebutkan bahwa pihak Apple sudah menyadari perkembangan malware. Namun, Apple engatakan kepada pihak representatif layanan konsumen mereka untuk tidak mengkonfirmasi atau membantah jika software tersebut sudah hadir di komputer pengguna. Berdasarkan data perusahaan yang dikutip oleh Reuters, pegawai Apple diminta untuk mengatakan bahwa pihak Apple tidak bisa mendiagnosa malware.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved