Listed Articles

Adani Enterprises Jual 20% Saham Melalui IPO

Adani Enterprises Jual 20% Saham Melalui IPO

Adani Enterprises Ltd, importir batubara terbesar di India, mungkin menjual saham mereka di unit yang memproduksi bahan bakar untuk investor internasional. Penjualan saham itu digunakan untuk menambah aset energi mereka.

Adani dikabarkan akan menjual 20% saham mereka di Adani Mining Ltd, sebagai bagian dari penawaran publik pedara di London, dalam kurun 2 tahun mendatang, ujar Gautam Adani, milioner yang juga Chairman Adani Enterprises. Grup Adani ingin menggandeng investor luar negeri sebagai cara meningkatkan kuntungan dari tingginya permintaan sumber daya energi di India, negara dengan percepatan ekonomi tertinggi di dunia setelah Cina.

Adani telah membeli tambang batubara untuk membantu perusahaan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik hingga 10 kali lipat di kawasan Asia Selatan. Adani saat ini sudah memiliki hak penambangan di Australia, Indonesia dan India. Pendaftaran / listing di luar negeri akan membantu perusahaan mengumpulkan dana demi akuisisi bahan bakar lebih lanjut, ujar Gautam Adani di Mumbai, India. “India akan tetap lapar energi dalam kurun 50 tahun mendatang.”

Adani menolak berkomentar mengenai jumlah keuntungan yang ingin mereka raih dari IPO. Sebagai perbandingan, Yanzhou Coal Mining Co, produsen batubara Cina terbesar keempat di dunia, diperkirakan mendapat peningkatan AU$ 1 juta setelah IPO hingga akhir tahun ini, ujar manajer Yancoal Australian Ltd, Ian McAleese, yang berbasis di Brisbane, Australia.

Gautam Adani yang berhenti sekolah setelah menamatkan pendidikan di tingkat sepuluh (setara 1 SMA), merupakan pria terkaya keenam di India dengan aset sekitar US$ 10 miliar, berdasarkan keterangan majalah Forbes. Salah satu bagian dari Adani Group, Adani Power Ltd diharapkan memproduksi energi listrik 20 ribu megawatt hingga 2020, naik dari 2 ribu megawatt. Perdana Menteri India, Manmohan Singh menargetkan negara mereka mampu menambah daya 120 ribu megawatt hingga 2017. Ini dilakukan untuk mencegah pemadaman dan deifisit energi 10,5% selama masa puncak pembangunan.

Untuk melicinkan rencana Adani Enterprises dalam memasok energi, perusahaan menginvestasikan US$ 4 miliar dalam peningkatan produksi di tambang Australia menjadi 60 juta ton batubara pada 2019. Perusahaan juga membeli aset dari Linc Energy Ltd senilai AU$ 3 miliar.

“Perusahaan juga harus menanamkan investasi yang besar dalam proses integrasi pertambangan dan logistik dalam memproduksi sumber daya energi berbiaya rendah,” kata Alex Mathews, kepala peneliti Geojit BNP Paribas Financial Services Ltd. Untuk mengapalkan batubaraa dari tambang Australia, Adani Enterprises harus menggelontorkan dana AU$ 1,8 miliar untuk operasional di terminal Abbot Point, Queensland.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved