Listed Articles

Viva Targetkan Dana IPO Rp 571 Miliar

Viva Targetkan Dana IPO Rp 571 Miliar

“Ada perubahan kebiasaan masyarakat dan daya beli di Indonesia. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, terjadi perubahan infrastruktur media. Fokus media saat ini adalah menambah peluang konten-konten informasi dengan melakukan konvergensi ke sistem lain,” ujar Anindya N. Bakrie saat ditemui di Four Seasons Hotel, Jakarta. Penjamin pelaksana emisi IPO saham Viva adalah PT Ciptadana Securities dan PT Danatama Makmur.

Tiap investor akan diberi waran dengan perbandingan 4:1. Artinya, setiap empat lembar saham akan mendapatkan 1 waran. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2,286 miliar atas nama seri A yang mewakili 14,21% modal yang terlah ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Jumlah saham yang dicatatkan adalah 16,083 miliar saham ditambah 571, 5 juta saham hasil pelaksanaan waran. Selain itu, untuk membatasi kepemilikan asing, saham yang dibeli oleh pihak asing pada pasar perdana tidak akan melebihi 20% dari total modal yang ditempatkan setelah penawaran umum.

“Masa penawaran awal akan berlangsung hingga 21 Juni 2011 dan seluruh saham serta waran hasil IPO diharpkan dapat dicatat di Bursa Efek Indonesia paling lambat 11 Juli 2011,” ujar Vicky Ganda Saputra, Executive Director PT Danatama Makmur.

Dana yang dikumpulkan, berdasarkan keterangan PT Visi Media Asia Tbk, sekitar 40% akan digunakan untuk belanja modal terkait pengembangan usaha dan investasi baru semi mendukung TvOne, ANTV dan VivaNews misalnya melalui akuisisi maupun pembentukan unit baru di bidang media dan penyiaran, pengembangan program, pembangunan studio, pembelian peralatan produksi, pembelian transmisi dan pembelian peralatan penyiaran. Selanjutnya, 20% lain digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak perusahaan.

“Sekitar 40% dari dana yang dikumpulkan lewat IPO akan digunakan perseroan untuk pembayaran atas sebagian hutang kepada Credit Suisse AG, cabang Singapura dan Credit Suisse Internatiional,” ujar President Director PT Visi Media Asia Tbk, Erick Thohir. Hutang perseroan kepada Credit Suisse berdasarkan Credit Agreement adalah sebesar US$ 54 juta. Hutang Credit Suisse tersebut diugnakan perusahaan untuk pelunasan Bank Kesawan, Belanja modal berupa pembangunan studio, pembelian peralatan penyiaran, pembelian peralatan transmisi, pembelian peralatan produksi dan modal kerja.

“Kami menargetkan dari IPO ini, perusahaan memperoleh dana sekitar Rp 571 miliar. Pertumbuhan media sangat cepat. Saat ini, perusahaan memiliki dua jenis televisi dan satu media online. Meskipun begitu, televisi buat kami hanyalah platform sehingga dibutuhkan konvergensi media,” ujar Erick Thohir. Saat ini, pangsa pasar perusahaan sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 4,5 triliun dan ditargetkan dalam 12 bulan mendatang mencapai 6 triliun.

Meskipun begitu, perusahaan menolak memberikan rincian jumlah utang yang akan dibayar dari hasil keuntungan IPO perusahaan. Namun, pihak Danatama memperkirakan Viva akan membayar US$ 20 juta sampai US$ 30 juta dari total hutang. “Tapi ini sebagai gambaran. Kami tidak bisa memberikan jumlah nominal secara terperinci karena tergantung pada keuntungan yang diperoleh dari IPO,” kata Vicky lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved