Indonesia Best CFO

Wahyu Avianto , Terlibat dalam Penyusunan Strategi Perusahaan

Wahyu Avianto , Terlibat dalam Penyusunan Strategi Perusahaan
Wahyu Avianto, Direktur Keuangan dan Operasional PT Bank BNI Syariah
Wahyu Avianto, Direktur Keuangan dan Operasional PT Bank BNI Syariah

Seorang chief financial officer (CFO) harus memiliki visi dan misi, perspektif keuangan jangka panjang, dan pengaman keuangan jangka pendek. Untuk masuk ke sana, CFO harus ikut dalam proses penyusunan strategi, bukan hanya mencatat administrasi keuangan. Dengan demikian, peran CFO memang sangat vital.

Selain itu, CFO juga harus ikut mengawal proses eksekusinya. “Intinya, CFO tidak akan memutus bisnis. Namun, apa pun yang berkaitan dengan strategi bisnis, pasti harus didiskusikan dulu dengan CFO,” kata Wahyu Avianto, Direktur Keuangan dan Operasional PT Bank BNI Syariah. Tidak hanya itu, CFO juga harus menyeimbangkan pemangku kepentingan di perusahaan: antara pemegang saham, nasabah dana pihak ketiga (DPK), nasabah pembiayaan, dan pegawai.

Ia menceritakan, pada 2017, banknya banyak bermain di multifinance. Namun, kemudian menggarap pembiayaan BUMN yang risikonya rendah. Selain itu, pihaknya pun melihat banyak portofolio yang bermasalah, ada kemungkinan akan jatuh dan tidak bisa ditahan lagi. “Nah, ini kami memproyeksikan kapan ini akan jatuh dan harus ditahan,” katanya.

Strategi yang digunakannya untuk memenuhi ekspektasi stakeholders adalah mengelola portofolio pembiayaan yang memastikan optimalisasi tingkat return dan kesehatan permodalan, mengelola portofolio DPK untuk mengoptimalkan profitabilitas dengan menjaga likuiditas, serta menjaga kualitas pembiayaan untuk menekan beban cadangan kerugian penurunan nilai, peningkatan pendapatan recovery, dan efisiensi beban operasional.

Wahyu mengutip data riset Harvard Business Review, bahwa ada tiga industri yang terdampak digital, yakni media, telepon, dan keuangan. Namun, ada perbedaan di industri kuangan syariah sehingga pihaknya berani menambah orang, serta berinvestasi di sisi teknologi dan jaringan. “Strategi kami adalah melakukan investasi di bidang teknologi informasi (TI), karena TI adalah tulang punggung untuk kompetisi ke depan,” katanya. Saat ini, banknya masih menggunakan TI yang bersinergi dengan TI induk perusahaan. Kendati demikian, banknya sudah membuat satu model yang terpisah.

“Kami akan melakukan investasi untuk mengembangkan data center, termasuk pengembangan infrastruktur digital,” ujar Wahyu. Dengan demikian, capital expenditure (capex) bank ini pun meningkat dari sekitar Rp 39 miliar pada 2016 menjadi Rp 136 miliar pada tahun ini. Begitu juga SDM akan bertambah, dari 4.737 orang menjadi 5.576 orang. Memang, TI menjadi sektor yang paling tinggi penambahannya dibandingkan sektor lain, yakni sebanyak 30%, sehingga pihaknya pun merekut SDM melalui jalur officer development program (ODP) khusus TI. Selain investasi di TI, bank ini juga akan berinvestasi untuk pembenahan di kantor pusat dan pada 2020 berencana melakukan IPO.

Target lainnya, laba BNI Syariah di 2019 mencapai Rp 370 miliar, DPK naik 6% lebih besar dari target. Adapun untuk capex dan operational expenses (opex) akan dilihat dulu kondisinya. “Ke depan, kami harus berani investasi di mana 40% dari opex adalah biaya tenaga kerja. Kami berani invest di SDM. Hal ini dilakukan karena terjadi pertumbuhan bisnis yang kami alami tadi,” kata Wahyu.

Dengan melihat pertumbuhan bisnis tersebut, pihaknya yakin bank ini masih bisa melakukan investasi di capex dan opex. “Berikutnya, bagaimana kita bisa mengamankan sustainability perusahaan, dan bisa memasukkan capital,” ujar Wahyu yang diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah sejak 2018 ini.

Bila melihat kinerjanya, bank yang memiliki lebih dari tiga juta nasabah ini terus tumbuh. Return of equity-nya pada 2016 sebanyak Rp 2 triliun, pada 2017 Rp 3 triliun, dan pada 2018 menjadi Rp 4 triliun. Sementara laba bersihnya mencapai Rp 416,08 miliar atau naik 35,67% dibandingkan 2017. Per Desember 2018, aset BNI Syariah mencapai Rp 41,05 triliun atau tumbuh 17,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (*)

Dede Suryadi dan Anastasia A.S.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved