Marketing Trends

Ini Strategi Grand Indonesia Tarik 15 Juta Pengunjung di 2021

Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup sulit bagi industri di Tanah Air, bahkan global. Situasi sulit tersebut terjadi akibat badai pandemi Covid-19 yang menerjang dunia sejak akhir tahun 2019 lalu.

Namun, dampak pandemi di Indonesia baru terasa pada bulan Maret 2020 lalu. Badai tersebut menerjang segala sektor, termasuk bisnis pusat perbelanjaan. Di masa pandemi, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatatkan penurunan omset akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dimulai sejak Maret hingga Juni lalu.

Tercatat, tingkat okupansi pusat perbelanjaan di tahun 2020 berkisar antara 70% hingga 80%. Padahal di waktu normal, tingkat okupansi yang ditorehkan bisa mencapai 80% hingga 90%. Grand Indonesia (GI) merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang mengalami penurunan pengunjung secara siginifikan di tahun lalu.

“Di tahun 2019, kami bisa achive 26 juta pengunjung. Sementara, di akhir tahun 2020 kami hanya mencatatkan 12 juta pengunjung,” kata Kantoro Permadi, General Manager Marketing Communication and Operation Grand Indonesia.

Menurutnya, ada dua tantangan yang dihadapi Grand Indonesia pada tahun 2020 lalu. Pertama, bagaimana mall bisa bertahan di tengah situasi pandemi. Kedua, memberikan keamanan dan kenyaman untuk pengunjung dan karyawan. Kantoro menambahkan, beberapa penyesuaian pun dilakukan untuk tetap membuat mall tetap relevan di tengah perubahan perilaku masyarakat baru ini, salah satunya dengan melakukan shifting costumer experince.

“Sebelum pandemi, kami fokus pada crowd centric yakni menciptakan keramaian. Namun, di masa pandemi ini, kami berubah total dan fokus untuk menciptakan keamanan dan kenyamana konsumen saat berbelanja,” ujarnya. Di masa pandemi covid-19, Grand Indonesia menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan menciptakan jarak atau distancing, menyediakan hand sanitizer, menyemprotkan disenfektan sampai sebanyak 4 kali dalam sehari, pengecekan suhu, dan wajib menggunakan masker di area mall.

“Penurunan jumlah pengunjung yang kami rasakan begitu siginifikan yakni mencapai 57%. Namun, meskipun begitu, penurunan sales mamber kami hanya 37%. Asumsinya, meskipun jumlah pengunjung mengalami penurunan secara signifikan, tapi loyal member kami tetap berbelanja di masa pandemi,” kata dia menambahkan.

Angka tersebut mengindikasikan bahwa upaya GI dalam meyakinkan pengunjung untuk tetap datang dan berbelanja berhasil, klaim tersebut juga dibuktikan dengan bertambahnya 41 toko baru di masa pandemi Covid-19.

Kantoro menjelaskan, ada beberapa strategi yang dilakukan Grand Indonesia untuk meyakinkan konsumen agar datang berbelanja. Pertama, melakukan marketing secara online dan melalui media social. Misalnya, dengan melakukan program Midnight Sale From Home melalui platform Youtube dan melayani pembelian melalui WhatsApp.

Kedua, konsisten dalam menciptakan kemanan dan kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Ketiga, menggunakan digital platform untuk tetap menjalankan event, seperti penggunaan LED di berbagai tempat di area Mall. Keempat, berkolaborasi dengan pemain online seperti Go-jek, Grab, dan Blibli.com. “Strategi tersebut kami lakukan untuk bisa menarik 15 juta pengunjung di tahun 2021 ini,” kata Kantoro.

Lebih jauh, Dinia Widodo, Manager Corporate Communications Grand Indonesia mengatakan bahwa khusus di momen Ramadan ini, pihaknya menghadirkan program The Glory of Ramadhan yang akan berlangsung mulai tanggal 14 April – 23 Mei 2021 untuk menarik pengunjung.

“Adapun program yang dilaksanakan berupa dekorasi bernuansa Ramadan di Main Atrium East Mall lantai 1, Ramahan Dance dan Music Performance on screen, dan Ramadan Shopping From Home yang akan diadakan pada tanggal 1 dan 2 Mei 2021 via Youtube Channel Grand Indonesia,” kata Dinia menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved