Technology

Transformasi Digital, BNI Segera Tutup 96 Kantor Cabang Tahun Ini

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bakal merelokasi atau menutup sebanyak 96 outlet atau kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2021 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir.

Robby menjelaskan, keputusan menutup puluhan outlet BNI tersebut seiring transformasi digital yang dilakukan perusahaan. Saat ini mayoritas atau sekitar 80 persen volume transaksi oleh nasabah perseroan sudah dilakukan secara digital. Sementara sisanya dilakukan secara konvensional.

“Ini masih ada karena beberapa alasan yang mungkin mereka lebih senang data ke cabang, tapi pelan-pelan kita akan shifting ke transaksi digital,” ujar Ronny di sela-sela buka puasa virtual di Jakarta, Jumat, 7 Mei 2021.

Saat ini, kata Ronny, telah terjadi penurunan drastis transaksi yang dilayani oleh teller di kantor cabang. Bila satu teller biasanya mampu melakukan hingga 150-200 transaksi, kini telah berkurang hampir 60 persen.

“Dengan berkurangnya transaksi ini, kita mengurangi jumlah teller yang sudah dialihkan ke mesin. Begitu juga dengan kegiatan di customer service, biasanya rata-rata nasabah customer service itu 50-an, sekarang sudah berkurang,” kata Ronny.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono menambahkan, bank pelat merah ini tengah beroperasi dengan dual mode. Di satu sisi, layanan digital selalu ditingkatkan, tapi layanan-layanan non digital tetap berjalan.

BNI, kata Hariantono, masih memiliki layanan fisik seperti kantor cabang. Khusus untuk layanan digital, perseroan melihat ada segmen masing-masing.

“Untuk segmen konsumer, fokus kita adalah layanan untuk mobile banking kita. Kita punya channel yang banyak, kita masih punya channel ATM, internet banking, EDC, agent banking kita, tapi untuk konsumer yang self service-nya kita akan fokusnya di mobile banking,” ujar Hariantono.

Sementara untuk segmen korporasi, lanjut Hariantono, perseroan akan terus mengembangkan BNI Direct yang merupakan manajemen kas untuk perusahaan-perusahaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran pajak, bank garansi, dan sebagainya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved