Technology Trends zkumparan

Tumbuh Pesat, Ekosistem E-commerce Masih Hadapi Berbagai Tantangan

Tumbuh Pesat, Ekosistem E-commerce Masih Hadapi Berbagai Tantangan

Volume transaksi e-commerce meningkat pesat di masa pandemi Covid-19. Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi menyatakan, market share e-commerce di Indonesia telah mencapai 45% dibandingkan negara ASEAN lainnya. Namun, ada sejumlah tantangan yang dihadapi ekosistem e-commerce, salah satunya geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Indonesia negara kepulauan. Pembeli bisa di pulau, sementara penjualnya di Jakarta atau di Bandung. Ini tantangan bagi kami untuk memberi layanan yang sama,” kata Associate Vice President of Fulfillment Tokopedia Erwin Dwi Saputra dalam webinar Regional Summit 2021 dengan tema Membangun Tulang Punggung Ekspansi E-Commerce.

Ketika volume kurir meningkat, seperti volume penjualan UMKM di Tokopedia yang naik 3-5 kali ketika pandemi, maka pengiriman cepat dengan tetap menjaga kualitas produk yang dibeli menjadi tantangan. “Dia harus packing sendiri kemudian mengirim dengan cepat. Ini tantangan,” ujarnya.

Tantangan lainnya adalah dari segi pengiriman barang. Pertumbuhan e-commerce yang cukup besar di Indonesia tidak sebanding dengan infrastruktur transportasi. “Kami melihat infrastruktur transportasi belum memadai secara maksimal, yaitu belum terintegrasi antara HAP, khususnya di pelabuhan. Laut dan udara belum terintegrasi,” ujar Budiyanto Darmastono, Wakil Ketua Umum Asperindo.

Ia mencontohkan, infrastruktur yang belum memadai di wilayah Indonesia Timur seperti di Papua dan Nusa Tenggara Timur. Pengiriman barang di Indonesia Timur yang masih mengandalkan penerbangan selama pandemi terhambat.

“Banyak penerbangan yang sebelum pandemi sebagai tulang punggung perusahaan kurir mengirim barang lewat udara, selama pandemi, banyak airline yang mengurangi penerbangan sehingga banyak mengalami keterlambatan di Indonesia Timur,” ungkapnya.

Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, termasuk pemerintah. Bagaimana membangun infrastruktur terutama melalui jalan tol agar segera selesai agar pengiriman barang antara satu daerah ke daerah lain dapat terlaksana dengan cepat dan murah.

VP Pengembangan Bisnis Ecommerce dan Kelembagaan JNE, Mayland Hendar Prasetyo menjelaskan, sebagai perusahaan jasa pengiriman, JNE beradaptasi dengan culture society impact yang saat ini terbiasa dengan mobile connectivity.

“Perusahaan jasa pengiriman harus mengikuti perkembangan zaman, yang tadinya secara sistem di awal e-commerce berdiri kita di perusahaan jasa pengiriman masih menggunakan resi kertas, harus datang ke counter, sekarang dengan adanya JNE di Indonesia, menjadi rangking ke delapan dalam mobile connectivity,” tutur Hendar.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved