Property zkumparan

Insentif Fiskal Properti Dongkrak Angka Pencarian Properti hingga 28%

Insentif Fiskal Properti Dongkrak Angka Pencarian Properti hingga 28%
Ilustrasi foto : PP Properti

Lamudi.co.id, perusahaan teknologi properti (proptech), mengapresiasi Kementerian Keuangan yang memperpanjang insentif PPN hingga Juli 2022. Adanya insentif ini menunjukan bahwa pemerintah menaruh perhatian besar pada pemulihan sektor properti yang sempat terdampak oleh pandemi pada awal 2020 hingga 2021. Perubahan insentif PPN tersebut berupa subsidi PPN 50 persen untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun baru dibawah harga Rp 2 miliar dan insentif PPN 25% untuk rumah baru diatas Rp 2 miliar.

CEO Lamudi Mart Polman mengatakan insentif ini mendukung pertumbuhan sektor properti yang merupakan komponen besar dari pendapatan negara. “Sektor properti pada 2020 tercatat memberikan sumbangsih sebesar Rp 324,3 triliun atau 3,02% terhadap pendapatan negara, sehingga langkah untuk memperpanjang insentif ini memiliki dampak yang cukup besar pada bisnis Lamudi.co.id dalam meningkatkan minat pembelian properti pada platform kami, terutama di antara pengguna platform terbesar kami yakni demografi milenial dan generasi Z yang memiliki dambaan terhadap aksesibilitas terhadap perumahan dengan harga terjangkau,” tutur Mart pada Selasa (22/2/2022).

Sejak diberlakukannya PMK No. 103/PMK.010/2021, Lamudi mencatat pertumbuhan minat pembelian hingga 28% di semester II/2021 dibandingkan semester I/2021. Angka ini juga sejalan dengan laporan pemerintah yang menyatakan bahwa insentif pajak berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan terhadap KPR pada kuartal III/2021. Data dari Lamudi mencatat bahwa sekitar 73,8% pengguna platform masih memilih opsi pembelian properti melalui KPR.

Angka ini menunjukan bahwa mayoritas pencari properti sangat bergantung kepada adanya akses terhadap pendanaan sebelum menentukan untuk pembelian properti dan bahwa insentif dari pemerintah yang dapat memberikan keringanan harga terhadap pembelian properti memiliki dampak yang positif. Mart mengatakan bahwa insentif pemerintah yang diberlakukan tahun lalu tergolong cukup efektif dikarenakan angka minat pembelian properti yang mengalami peningkatan.

Mart mengatakan Lamudi optimistis perpanjangan kebijakan ini dapat terus meningkatkan angka minat pembelian properti yang akan berdampak pada akselerasi pemulihan sektor properti nasional. “Tentunya yang harus ditingkatkan disini adalah sosialisasi kepada calon pembeli properti, developer harus dapat bisa memberikan komunikasi yang memadai tentang insentif PPN tersebut tersebut dan bagaimana bisa mendapatkan sumber pendanaan yang memadai,” tutur Mart.

Dengan adanya insentif ini, Lamudi terus berupaya untuk mempermudah akses terhadap sumber pendanaan untuk pembelian properti untuk dapat lebih menjangkau pengguna. Sebagai layanan PropTech terbesar di Indonesia, Lamudi telah bermitra dengan lebih dari 400 pengembang properti (developer) ternama dan menjalin kerja sama dengan lebih dari sepuluh bank untuk memastikan 4,5 juta pengunjung mendapatkan pilihan rumah yang lengkap dengan lebih dari 1,35 juta listing properti tersedia setiap bulannya, dan akses pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan semua pencari properti. “Sebagai penyedia layanan ujung ke ujung dalam pencarian properti, kami memberi perhatian khusus kepada bagaimana Lamudi dapat memberikan kemudahan dalam pencarian properti oleh karena itu, Lamudi terus menggandeng mitra developer tepercaya yang memiliki reputasi baik dalam memastikan adanya akses pembiayaan yang mumpuni untuk para pengguna kami,” ungkap Mart. Lamudi menjajaki kerja sama kami dengan berbagai bank besar di tanah air agar pengguna Lamudi dapat menentukan metode pembayaran yang sesuai.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved