Marketing Trends

Redoxon Perluas Rangkaian Produk untuk Segmen Anak

Redoxon Perluas Rangkaian Produk untuk Segmen Anak

Dampak pandemi menuntut kita untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, tak terkecuali bagi anak-anak. Mereka harus bisa belajar secara fleksibel, baik melalui pembelajaran tatap muka ataupun secara daring. Ditambah lagi cuaca yang tak menentu dan polusi udara yang bisa berdampak pada kesehatan mereka. Kondisi-kondisi tersebut menjadikan lingkungan anak-anak semakin menantang, terlebih bagi anak-anak yang sedang belajar berpuasa Ramadan.

Dokter Spesialis Anak, Kanya Ayu Paramastri mengatakan, tantangan terhadap daya tahan tubuh anak bisa dialami saat menjalani puasa Ramadan. Sebab, konsumsi asupan anak terbatasi sementara intensitas aktivitas nyaris sama dengan hari-hari biasa. Tanpa diimbangi asupan bergizi yang mengandung mikronutrien mencukupi, daya tahan tubuh dapat terpengaruh sehingga anak berisiko batal puasa, bahkan bisa jatuh sakit.

Guna mengantisipasi gangguan kecukupan asupan selama berpuasa, selain protein, karbohidrat kompleks dan buah, anak juga membutuhkan tambahan suplementasi, terutama vitamin C sebagai zat gizi mikro yang esensial bagi anak-anak.

“Vitamin C merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang berpengaruh pada imunitas tubuh anak; berfungsi menyokong sistem kekebalan melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (04/04/2022).

Ia menjelaskan, kekurangan vitamin C mengakibatkan anak-anak semakin rentan terhadap infeksi – salah satunya batuk pilek, terhambatnya pembentukan kolagen yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, penyembuhan luka yang lambat, hingga menimbulkan gejala penyakit skorbut (merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, mudah tersinggung dan uring-uringan). Vitamin C juga merupakan salah satu antioksidan utama yang dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan DNA.

Memahami situasi tersebut, Bayer meluncurkan Redoxon Kids berupa suplementasi vitamin C 200mg untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak. Tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga untuk menyiapkan anak-anak menghadapi lingkungan keseharian yang kian menantang.

“Kami percaya, dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak-anak Indonesia akan lebih berani bereksplorasi demi menggapai cita-cita mereka,” ujar Kinshuk Kunwar, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia.

Untuk memperkenalkan suplemen vitamin C anak terbaru ini, peluncuran Redoxon Kids juga dibarengi dengan kampanye digital #RedoxonKids Kunyah Kunyah Ayo Jelajah melalui platform TikTok, YouTube dan Instagram. Melalui serangkaian video edukasi, Bayer dan Redoxon berupaya menginspirasi masyarakat Indonesia agar semakin memahami pentingnya menjaga asupan vitamin C agar imunitas anak terbangun dan mereka siap bereksplorasi (menjelajah) demi menggapai cita-cita.

Penerimaan terhadap kampanye ini terlihat dari keikutsertaan masyarakat luas untuk mengikuti TikTok Hashtag Challenge bagi orang tua dan anak. Dalam kurun satu pekan (16-23 Februari 2022), sebanyak 15.345 video dari 11.458 kreator telah diunggah dan disaksikan sebanyak 88 juta kali. Keberhasilan ini memecahkan rekor “Unggahan Video TikTok Terbanyak dalam Waktu Satu Minggu” yang dikukuhkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Untuk memberikan lebih banyak pilihan suplemen daya tahan tubuh berkualitas tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia, Redoxon juga meluncurkan Redoxon Vitamin C 500mg Tablet Kunyah yang praktis dapat dikonsumsi tanpa air.

Redoxon Kids Vitamin C 200mg tersedia dalam kemasan berisi 60 tablet kunyah rasa jeruk dengan bentuk unik, sedangkan Redoxon Vitamin C 500mg Tablet Kunyah tersedia dalam kemasan strip 2s. Kedua vitamin C tersebut bisa diperoleh di berbagai apotek, toko obat, dan minimarket, serta Bayer Health Official Partner di saluran e-commerce terkemuka seperti Shopee, Lazada, JD.ID, dan Tokopedia.

“Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak. Kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti vitamin C, bisa menyebabkan konsekuensi berupa kerentanan terhadap infeksi, bahkan mengurangi Intelligence Quotients atau IQ di kemudian hari. Ingat, tubuh tidak mampu memproduksi vitamin C tetapi memperolehnya lewat asupan dari luar. Karenanya, selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ketercukupan vitamin C pada anak perlu didukung dengan suplementasi yang tepat,” tutur Riana Nirmala Wijaya, Medical Lead Bayer Consumer Health.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved