Trends

RS Mata Undaan Hadirkan Pelayanan Lasik dan Aesthetic Centre

RS Mata Undaan Hadirkan Pelayanan Lasik dan Aesthetic Centre
RS Mata Undaan, Surabaya

Ini kabar gembira bagi warga Surabaya, khususnya mereka yang membutuhkan pelayanan operasi mata. Mereka tak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan medis. Sejak awal Juni ini, semua bentuk keluhan sakit mata sudah bisa dilayani di RS Mata Undaan.

Salah satu rumah sakit mata tertua yang ada di kota pahlawan tersebut, baru saja merampungkan pembangunan Gedung Lasik dan Aesthic centre. Gedung berlantai empat tersebut, diresmikan oleh Walikota Surabaya, Ery Cahyadi. Walikota menyatakan klinik khusus mata tersebut merupakan kado istimewe bagi kota Surabaya karena diresmikan bersamaan dengan hari jadinya yang ke 729, pada 31 Mei kemarin.

Dalam sambutannya, Eri Cahyadi berharap masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan terebaik. “Nggak perlu ke luar negeri. Di sini dokternya hebat dan luar biasa. Sinergi Pemerintah dan stakeholders akan membawa perubahan. Surabaya Kota hebat, sinerginya kuat,” ia menegaskan.

“Insya Allah di sini lengkap. Semoga dengan diresmikannya Lasik dan Aesthetic Center ini menjadi berkah untuk Surabaya. RS Mata Undaan juga tetap menjadi pilihan masyarakat yang tidak hanya menyediakan layanan premium, namun BPJS juga tetap berjalan,” tutur Walikota.

Pembangunan Gedung Lasik dan Aesthetic Centre tersebut, ternyata merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan rumah sakit mata peninggalan Belanda tersebut. “Masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk sekedar berobat mata,” kata Arif Affandi, Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) yang mengelola RSMU.

Menurut Arif Affandi, RSMU didukung dengan dokter ahli mata dan peralatan medis yang modern, sehingga tidak kalah dengan rumah sakit di luar negeri. “Kami didukung tenaga professional dan kompeten di bidang oftalmologi. Mereka berpengalaman melakukan tindakan bedah kosmetik mata,” kata mantan Wakil Walikota Surabaya itu.

Diungkapkan juga, bahwa sejak didirikan pada tahun 2004, LASIK Center di RS Mata Undaan telah menjadi salah satu pelopor LASIK, hadir dengan tampilan baru dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas peralatan medis dengan teknologi mutakhir. Beberapa diantaranya adalah teknologi koreksi refraksi termutakhir, ReLEx® SMILE PRO.

Ada juga Laser Vision Correction Technology produksi Zeiss dari Jerman. Alat generasi terbaru yang mampu mengkoreksi mata minus (myopia) dan silinder (astigmatisme) dan rabun dekat (presbiopi). Selain itu ada juga, ReLEx ® SMILE merupakan akronim dari Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction, adalah tindakan koreksi kelainan refraksi menggunakan teknologi femtosecond laser.

Gedung LASIK & Aesthetic Center yang terletak di bagian depan RS Mata Undaan tersebut dibangun dengan disain arsitektur modern. Gedung berlantai 4 ini, terdiri beberapa fasilitas. Lantai 1 digunakan resepsionist dan area coffe shop, lantai 2 Lasik Centre, Lantai untuk ruang rawat inap yang terdiri dari kamar kelas VIP dan VVIP. Sedangkan lantai 4 khusus untuk Aesthetiv Care dan Dry Eye Clinik.

Keseluruhan pelayanan yang ada di Gedung LASIK & Aesthetic Center terintegrasi dengan pelayanan yang ada di RS Mata Undaan, sehingga pasien mendapatkan pelayanan ‘One Stop Service” yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman tanpa perlu repot berobat keluar negeri.

Masih menurut Arif Afandi, pelayanan Lasik dan Aesthetic Center ini pun ditujukan mendukung program pemerintah terkait Medical Tourism. Di mana di Indonesia hanya tiga kota besar yang terpilih, yaitu Surabaya, Jakarta, dan Medan. “ Lasik dan Aesthetic Center di Surabaya akan menjadi health tourism destination. Di mana untuk memperoleh pelayanan mata yang paripurna warga Surabaya tak perlu pergi ke luar negeri,” ujar Arif Affandi, yang juga mantan Pimred Jawa Pos ini.

Arif merasa yakin, dengan dukungan tenaga dokter yang profesional dan kompeten serta peralatan yang canggih, RSMU akan menjadi pilihan berobat khususnya bagi warga Jawa Timur dan Indonesia Timur. “ Di sini biaya lebih ekonomis. Kalau di luar negeri Rp 15 juta, di kami hanya Rp 4 juta,” ujar Arif.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved