Trends

Pertamina NRE, Keppel dan Chevron Berkolaborasi Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau

Pertamina NRE, Keppel dan Chevron Berkolaborasi Kembangkan Hidrogen dan Amonia Hijau
Penandatanganan Joint Study Agreement antara Pertamina NRE, Keppel dan Chevron

Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), Keppel Infrastructure, melalui Keppel New Energy Pte. Ltd., dan Chevron Corporation –melalui Chevron New Energies International Pte. Ltd– menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk mengeksplorasi proyek pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau tertentu, dengan menggunakan energi terbarukan yang lokasi utamanya berada di Sumatera, Indonesia.

Joint Study Agreement yang ditandatangani pada acara di Business 20 (B20) Investment Forum, yang diadakan menjelang B20 Summit di Nusa Dua Bali ini dimaksudkan untuk menjajaki kelayakan pengembangan fasilitas hidrogen hijau, dengan kapasitas produksi minimal 40.000 ton per tahun yang didukung oleh setidaknya 250 – 400 MW energi panas bumi pada tahap awal. Fasilitas produksi hidrogen akan memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga 80.000 dan 160.000 ton per tahun yang bergantung pada ketersediaan energi panas bumi serta permintaan pasar.

JSA akan menggabungkan kekuatan yang saling melengkapi di antara Pertamina NRE sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, Keppel Infrastructure selaku penyedia solusi infrastruktur energi yang berbasis di Singapura dengan rekam jejak kuat dalam mengembangkan dan mengoperasikan proyek infrastruktur energi dan lingkungan berskala besar dan Chevron, perusahaan energi multinasional yang berkomitmen dalam menyediakan energi terjangkau, andal, dan bersih.

Berdasar laporan International Energy Agency (IEA), Indonesia, yang merupakan negara dengan kepadatan penduduk terbesar ke-empat di dunia, memiliki rencana yang baik dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.

Hidrogen dan amonia telah diidentifikasi sebagai bahan bakar rendah karbon yang merupakan bagian penting dari perencanaan ini. Amonia juga dapat digunakan untuk mengangkut hidrogen dan berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak perkapalan (bunker fuel) sebagai solusi rendah karbon dalam industri maritim global.

Indonesia memiliki sekitar 40 persen dari potensi sumber daya panas bumi dunia, memiliki peluang dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi yang terpercaya dan stabil untuk menghasilkan amonia hijau atau hidrogen hijau.

CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan, pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau memiliki peran penting dalam roadmap Net Zero Emissions Indonesia. “Dengan potensi tersebut, kami percaya bahwa Indonesia juga akan memainkan peran kunci dalam produksi hidrogen hijau di Asia,” ujar Dannif.

Kerjasama untuk mengeksplorasi penggunaan perdana energi panas bumi juga energi terbarukan lainnya untuk mengembangkan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau ini menurut CEO Keppel Infrastructure, Cindy Lim, mendukung upaya transisi energi Indonesia, serta mendukung investasi dalam rantai pasokan energi terbarukan di wilayah ini.

“Ini sejalan dengan visi Keppel 2030, yang menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strateginya. Kerja sama ini akan memperluas rekam jejak geografis Keppel Infrastructure dalam menciptakan dan menangkap nilai tambah dari komitmen global untuk mencapai net zero dan transisi energinya”.

Wakil Presiden Hydrogen, Chevron New Energies, Austin Knight mengaku memiliki sejarah panjang beroperasi di Indonesia dan bekerjasama dengan Pertamina, serta memiliki hubungan kerja yang erat dengan Keppel Infrastructure. Austin Knight mengungkapkan harapannya, dapat memanfaatkan keahlian bersama ini untuk mempelajari dan mengevaluasi peluang bisnis rendah karbon di kawasan ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved