Management Trends

STM PPM Gandeng WWF Indonesia dalam Program Matching Fund

STM PPM Gandeng WWF Indonesia dalam Program Matching Fund
Hasil dari kegiatan adalah hadirnya 10 produk inovatif dari bank sampah atau TPS3R yang telah mampu mentransformasi model bisnisnya

Dosen Sekolah Tinggi Manajemen PPM (STM PPM) berhasil memperoleh hibah pendanaan Matching Fund Kedaireka 2022, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristekti) melalui platform Kedaireka.

Secara mendetail, tim dosen STM PPM tersebut telah berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp 501.528.000 atas program matching fund untuk tahun anggaran 2022 pada gelombang ke-5, dengan tema: ‘Pelatihan dan Pendampingan Model Bisnis bagi Bank Sampah dan TPS3R dalam Mewujudkan Kemandirian Melalui Penerapan Konsep Circular Economy’;

Adapun dosen Tim Hibah Matching Fund Kedaireka STM PPM yang dimaksud ialah Dr. Aprihatiningrum Hidayati, MM, yang menjadi ketua tim dalam program ini. Selanjutnya dengan anggota tim peneliti ialah Prof. Dr. Andrianto Widjadja, MM.; Ronny Kontur, PhD; Dr. Joni Pangestu, MM; Rike Penta Sitio, MM; Anggun Pesona Intan Puspita, MM; serta tenaga pendidik STM PPM ialah Rosita Fitriyani, S.E.

“STM PPM dengan kepakaran dan pengalaman di bidang manajemen dan bisnis selama 55 tahun telah mendampingi lembaga atau entitas bisnis di Indonesia dalam upaya peningkatan kinerja bisnis,” jelas Prof. Dr. Andrianto Widjadja, MM selaku Guru Besar STM PPM dan peneliti Hibah Matching Fund 2022 di sela acara Program Hibah Matching Fund Kedaireka 2022: ‘Pelatihan dan Pendampingan Model Bisnis bagi Bank Sampah dan TPS3R dalam Mewujudkan Kemandirian Melalui Penerapan Konsep Circular Economy’ di Jakarta (21/11/2022).

Melalui program Matching Fund, STM PPM menggandeng WWF Indonesia yang juga telah berpengalaman dalam penanganan masalah pengelolaan sampah plastik sebagai implementasi dari konsep ekonomi sirkuler dan pembangunan berkelanjutan. Kedua entitas ini sepakat dan berkomitmen dalam menyusun model bisnis pengelolaan sampah plastik bagi 20 lembaga binaan bank sampah dan TPS 3R di Jakarta dan Bogor dengan cara menerapkan konsep model bisnis sirkular.

Hasil dari kegiatan adalah hadirnya 10 produk inovatif dari bank sampah atau TPS3R yang telah mampu mentransformasi model bisnisnya yang semula masih linear menjadi sirkuler yaitu dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular sehingga dapat dicapai kemandirian secara ekonomi.

STM PPM berkomitmen mengedukasi para pengelola sampah di lingkungan masyarakat bahwa kegiatan memilah dan mengolah sampah yang telah dilakukan selama ini tidak hanya kegiatan yang bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan dan bumi semata, tapi juga kegiatan yang dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi yaitu membuka lapangan kerja bagi banyak orang melalui penciptaan produk-produk inovatif recycle dari sampah plastik, yang memiliki nilai lebih secara ekonomi.

Kegiatan telah dilaksanakan dalam bentuk berbentuk pelatihan, pendampingan, yang diselenggarakan selama kurun 3 bulan (September s/d November 2022). Kegiatan dimulai dengan penyusunan modul pelatihan model bisnis berbasis ekonomi sirkuler, dilanjutkan pelatihan 10 sesi terkait model bisnis berbasis ekonomi sirkuler yang terdiri dari 5 topik utama.

Prof Andrianto mengungkapkan, 5 topik yang dimaksud adalah 1) kewirausahaan dan model bisnis sirkular; 2) pengembangan produk dan rancangan produksi; 3) rencana pemasaran dan pemasaran digital; 4) organisasi kerja, kerjasama tim, dan kepemimpinan; 5) pembukuan digital dan analisis laporan keuangan sederhana.

Setelah kegiatan pelatihan, dilanjutkan dengan pendampingan yang diselenggarakan selama 1 bulan dengan pertemuan progress action plan tiap 2 minggu sekali sehingga akan ada 2 sesi pendampingan. Tiap tim akan didampingi 1 dosen dan mahasiswa.

Kemudian dilanjutkan acara puncak yaitu Business Pitching dan Awarding pada Senin, 21 November 2022 yang akan dihadiri seluruh tim, dosen, dan mahasiswa tanggal 21 November 2022 di Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Pada business pitching akan ada 19 kelompok yang melakukan presentasi hasil pelatihan dan pendampingan model bisnis sirkular.

Materi presentasi yang ditampilkan masing-masing tim di acara puncak secara garis besar berisi strategi bisnis, namun konteksnya bukan yang sudah dijalankan saat ini, tetapi diperuntukkan untuk rencana atau masa mendatang yaitu tahun 2023 sehingga strategi bisnis betul bisa dijadikan panduan dalam menjalankan usaha di tahun 2023. Indikator penilaian strategi bisnis yang unggul adalah yang memenuhi kriteria BRIGHT (Business and Social oriented (bertujuan menghasilkan laba sekaligus menyelesaikan masalah sosial, masyarakat, dan lingkungan; Realistic (bisa diwujudkan); Innovative (menerapkan model bisnis sirkuler); Genuine (orisinal atau belum banyak yang membuat); Honest (beretika); Timely (peka jaman atau up to date)).

Misalnya saat ini bank sampah hanya memilah sampah dan menyalurkan ke pengepul atau TPS 3R, namun di tahun 2023 ditargetkan bank sampah dapat menghasilkan produk inovatif dari sampah plastic menjadi produk recycle seperti handicraft; recycled board; plastic pellets; recycled pallet; roster; eco bricks.

Melalui kegiatan ini, Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan WWF Indonesia berharap dapat memberikan dampak nyata bagi para pelaku usaha pengelolaan sampah untuk memiliki mentalitas wirausaha, yang mampu memanfaatkan peluang dari sampah yang dikelolanya sehingga dapat menghasilkan produk-produk inovatif hasil recycle sampah.

“Kami optimistis tujuan tersebut dapat dicapai karena pelaku usaha yang kami bina, telah kami bekali keterampilan dalam menyusun rancangan model bisnis yang menerapkan konsep ekonomi sirkuler. Para pelaku usaha sekaligus pelestari lingkungan tersebut, kami harap dapat menyelesaikan masalah lingkungan dan masyarakatnya sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan kemandirian secara ekonomi melalui kinerja usaha yang terus menerus tumbuh dan berkelanjutan,” jelasnya.

Y.W. Junardy, President of Indonesia Global Compact Network bercerita bahwa di tahun 1999 PBB mengajak para pelaku bisnis untuk melakukan inisiasi-inisiasi demi bisnis yang berkelanjutan, karena bisnis perlu memiliki wajah kemanusiaan (ini merupakan cikal bakal dari UN Global Compact). Bukan hanya profit, people dan planet lagi yang penting, melainkan people, planet, prosperity (kesejahteraan kita bersama), Peace and Partnership.

Ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang memungkinkan bisnis untuk tetap berjalan, namun mempertahankan keberlanjutan lingkungan kita untuk masa depan. Model ekonomi ini dapat berdampak dalam menyelesaikan lebih dari sekadar SDG lingkungan. Namun, kita perlu berkolaborasi untuk bergerak bersama memikirkan dan mengembangkan implementasi ekonomi sirkular di Indonesia.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved