Trends Economic Issues

Rencana Investasi RI Transisi Energi Net Zero Capai US$125,9 Miliar

Menteri ESDM Arifin Tasrif Dalam Forum Ekonomi Dunia yang digelar di Davos, Swiss (Foto: Dok. KemenESDM)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadiri Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum/WEF) 2023 yang digelar di Davos, Swiss. Dalam pidato pembukaannya pada Workshop ‘Fast Tracking Energy Transition Investment in Developing Economies‘, Menteri Arifin menyampaikan agenda Indonesia dalam transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius, sedapat mungkin 1,5 derajat Celcius, dibandingkan dengan tingkat sebelum masa industri, sesuai dengan Paris Agreement. “Angka ini kelihatannya kecil, tapi ini dapat menciptakan transformasi secara masif, seperti revolusi industri dan inovasi teknologi yang mendatangkan momentum bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar Arifin dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (19/01/2023).

Arifin menyadari kemampuan setiap negara berbeda untuk mencapai target yang ditetapkan, namun dirinya menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Indonesia tetap sama. “Tahun-tahun berlalu, namun komitmen kami, pemerintah Indonesia, tetap sama. Kita menyadari bahwa kemampuan setiap negara untuk mencapai target yang ditetapkan di Paris Agreement berbeda-beda, bergantung kepada situasi masing-masing negara dan ketersediaan potensi sumberdaya di negara itu. Itu sebabnya, jalan yang ditempuh akan berbeda pula, mempertimbangkan aspek-aspek di atas,” jelasnya.

Menurut Arifin, menetapkan strategi, program, dan target menuju transisi energi adalah hal yang lebih mudah. Tantangan terbesarnya adalah implementasi nyata menuju transisi energi dan memastikan keterjangkauan energi oleh masyarakat. “Bagian paling sulit adalah implementasi konkret menuju transisi energi, memastikan keterjangkauan energi oleh rakyat, aksesibilitas dan dekarbonisasi yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat,” ujarnya.

Arifin pun menyadari bahwa Indonesia, dan juga banyak negara lain, terutama negara berkembang, masih mengandalkan sumber energi fosil. Maka dari itu, untuk mencapai target transisi energi, pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi penting.

“Dalam kondisi demikian, diperlukan komitmen tinggi dan semangat kolaborasi yang kuat, sehingga tidak ada masyarakat yang tertinggal di belakang, terutama yang masih bergantung kepada energi fosil. Bumi di mana kita tinggal telah menyediakan begitu banyak sumber EBT, tanggung jawab kita adalah mengambil manfaat dari sumber daya yang ada untuk kemanfaatan bagi rakyat,” sambungnya.

Arifin juga menekankan soal pentingnya mineral sebagai bahan pendukung yang penting bagi industri untuk transisi energi. “Saya percaya bahwa kita perlu memberikan perhatian lebih untuk mengoptimalkan sumberdaya mineral tersebut, termasuk dalam fase pemrosesan,” imbuhnya.

Mekanisme Pembiayaan Target NZE 2060

Pada kesempatan tersebut, Arifin juga menyampaikan bahwa untuk mencapai target mengurangi emisi yang cukup ambisius, dibutuhkan kemampuan pendanaan yang besar pula. Tidak semua negara punya kapasitas untuk itu. Negara maju, negara berkembang, dan negara belum berkembang punya kemampuan yang berbeda dalam pendanaan.

“Di sini kita memerlukan bantuan dan dukungan dari organisasi keuangan untuk menciptakan keseimbangan global melalui mobilisasi pendanaan dengan mekanisme yang sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga bisa diakses dan terjangkau untuk semua,” terangnya.

Arifin juga menjelaskan bahwa Indonesia telah menetapkan peta jalan secara detil yang membutuhkan investasi senilai US$2,5 triliun, lebih dari separuh akan diserap oleh sektor energi.

“Bisa dibayangkan atau tidak, berapa banyak uang yang kami perlukan untuk mencapai Net Zero Emission secara global? Pada tahun 2022, di Indonesia, realisasi investasi adalah US$ 1,97 miliar, sementara total rencana investasi sampai 2025 adalah US$ 57,9 miliar, sampai 2030 adalah US$ 125,9 miliar, ada penambahan investasi US$ 68 miliar dari 2025,” paparnya.

Pada bagian akhir pidato pembukanya, Menteri Arifin, juga mengundang investor untuk mendukung upaya Indonesia menjalankan transisi energi dan Net Zero Emission, juga membuka peluang kolaborasi dengan negara mitra maupun organisasi internasional. “Kami sangat senang bisa berdiskusi dengan hadirin sekalian,” ungkapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved