CSR Corner

Berbagai Bantuan Indonesia untuk Korban Gempa di Turki dan Suriah

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (kanan) menyerahkan bantuan senilai US$100.000 untuk korban gempa di Turki. (Dok PMI)

Turki dan Suriah diguncang gempa dengan magnitudo 7,8 beberapa waktu lalu. Akibat gempa ini, banyak gedung hancur dan korban meninggal dunia. Merespons hal ini, Indonesia segera mengirimkan sejumlah bantuan untuk korban di Turki maupun di Suriah, baik bantuan yang berasal dari pemerintah maupun organisasi sosial kemanusiaan PMI.

Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan berupa uang tunai dan tenaga kesehatan untuk membantu para korban gempa di Turki. Bantuan uang tunai senilai US$100.000 diserahkan langsung oleh Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) kepada Dubes Turki untuk Indonesia yang diwakili Ömer oleh Orhun Çelikkol, Jumat (10/2/2023).

Dilansir dari PMI TV, JK mengatakan bahwa bantuan tahap pertama ini untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di Turki dan Suriah. PMI juga telah menghimpun dana untuk bantuan tahap selanjutnya.

Selain bantuan uang tunai, PMI juga mengirimkan 5 tenaga kesehatan untuk membantu penanganan bencana gempa di Turki dan Suriah. Tim Kesehatan PMI bergabung dengan tim dari Kementerian Kesehatan yang terdiri dari dokter perawat serta tenaga kesehatan lainnya.

JK mengatakan, saat ini pemerintah Turki dan Suriah bersama relawan tengah berjibaku melakukan evakuasi serta perawatan korban selamat. Untuk itu, JK berpesan agar tim kesehatan membantu dengan semaksimal mungkin. JK juga berpesan agar tim ini menjaga kesehatan serta keselamatan. “Kita berangkat dengan niat membantu, tapi jangan lupakan keselamatan diri,” kata JK dikutip dari PMI TV (11/02/2023).

Selain PMI, Pemerintah Indonesia juga segera merespons dengan mengirimkan bantuan. Menurut Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy Presiden Jokowi meminta agar mengirimkan SAR dan logistik ke Turki dan Suriah.

“Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan di Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengkoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin “ ujar Menko PMK.

Selanjutnya Menko PMK melakukan Rapat Tingkat Menteri (RTM) untuk membahas hal tersebut. Rapat mengusulkan Pemerintah RI mengutamakan pemberian bantuan berupa Tim Emergency Medical Team (EMT) Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR), dan dukungan logistik peralatan dan kebutuhan dasar masyarakat pasca bencana.

Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa pembiayaan pemberian bantuan kepada Turki dan Suriah dapat menggunakan dana siap pakai. “Selanjutnya adalah beberapa bahan logistik seperti selimut yang memang sangat diperlukan karena di sana sedang winter, matras, baju dingin, keranjang, detergen dan lainya. Selain itu, pemerintah juga perlu segera mengirimkan tenaga medis dan SAR,” ujar Suharyanto.

Pemerintah juga akan membentuk tim pengiriman bantuan Pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki akan dikoordinasikan oleh BNPB. Tim bantuan akan terdiri dari ; Tim Emergency Medical Team (EMT) berupa tenaga medis, dikoordinasikan oleh Kemenkes dan Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) dikoordinasikan oleh BASARNAS.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah membentuk Emergency Medical Team yang merupakan tim medis darurat a yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana. Untuk minggu pertama, layanan yang paling penting adalah gawat darurat dan prosedur bedah karena korban gempa banyak yang patah tulang dan perlu dioperasi karena luka. Kemudian untuk minggu kedua, adalah penanganan penyakit menular dan penyakit kronik yang berkaitan dengan situasi kondisi tempat pengungsian yang tidak higienis.

“Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan. Logistik akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua,” kata Wamenkes.

Sementara Basarnas memberangkatkan 47 orang personil untuk membantu mengevakuasi korban gempa di Truki. Ke 47 orang tersebut terdiri dari 42 anggota Basarnas, 4 anggota K-9 Polri, dan 1 anggota medis dari RS Cipto Mangunkusumo. Kabasarnas Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi berpesan agar seluruh personil melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved