Marketing

MEC dan BINUS Business School :Prediksi Peluang Bisnis dan Tren Consumer Behaviour 2023

Dr. Ina Agustini Murwani, M.M., MBA, selaku Deputy Head of Program BINUS Business School-Master Program dan Global Marketing Director Mayora Ricky Afrianto, di sela-sela diskusi bertajuk “Making 2023 A Promising Year”.

Bank Dunia memperingatkan bahwa risiko resesi global akan terjadi pada tahun 2023. Ancaman ini semakin terlihat nyata setelah menyebarnya berita lay-off yang dilakukan oleh berbagai start-up di Indonesia. Ribuan pegawai dari berbagai level harus di lay-off dengan alasan mengurangi pengeluaran dalam menghadapi resesi global.

Melihat dua kondisi tersebut yang saling bertolak belakang, Marketing Enthusiast Community (MEC) dan BINUS Business School menggelar diskusi bertajuk “Making 2023 A Promising Year” untuk membahas peluang bisnis serta tren consumer behaviour pada tahun 2023.

Diskusi yang digelar di kampus BINUS, Jakarta menghadirkan 12 representatives MEC sebagai pembicara. Mereka adalah ahli di bidang pemasaran dengan berbagai latar belakang, sehingga perspektif materi yang diberikan pun semakin variatif. Antara lain, Dr. Ina Agustini Murwani, M.M., MBA, selaku Deputy Head of Program BINUS Business School-Master Program, Ricky Afrianto dari Mayora, Ignatius Untung dari Sayurbox, Ade FS dari GoTo Group, Ria Sutrisno dari Putera Sampoerna Foundation, Winanda dari Kraft Heinz, dan sebagainya.

Dalam diskusi tersebut, ada empat poin utama yang perlu diperhatikan mengenai dunia pemasaran pada tahun 2023. Salah satu poin yang dibahas adalah tren perilaku konsumen pada tahun ini. Mengingat adanya peringatan bahwa resesi akan terjadi pada tahun 2023, banyak pakar menyebutkan bahwa tren consumer behaviour pada tahun ini akan berubah drastis. Hal tersebut diungkapkan Ina Agustini Murwani, adanya isu resesi, konsumen akan lebih khawatir dengan stabilitas ekonomi mereka dibandingkan dengan tahun lalu.

Menimbang kondisi ini, ke depannya para marketer dituntut untuk memikirkan hal tersebut saat akan menjalankan strategi marketing mereka. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan media kreatif untuk mendekati konsumen, yang juga menjadi salah satu bahasan utama dalam sesi diskusi MEC dan BINUS Business School. Poin penting lain adalah fenomena akuisisi dan retensi, serta tren dan inovasi teknologi F&B untuk industri FMCG.

Ignatius Untung, SVP Marketing Sayurbox, memaparkan, perubahan kondisi ekonomi mendorong berbagai perubahan perilaku konsumen sejak tahun lalu. Di tahun ini, ia meyakini perubahannya akan terus berlanjut.

Perubahan ini akan membuat marketer yang bermodalkan trial and error akan kehabisan waktu dan resources. Maka dari itu, marketer dan pelaku bisnis tidak bisa menghindar dari hal fundamental yang memang seharusnya dimiliki, yaitu kemampuan untuk mengerti consumer behavior serta pemahaman tentang teori dan pakem marketing.

Hal senada diungkapkan Ricky Afrianto, Global Marketing Director Mayora, meskipun banyak yang memprediksikan resesi akan terjadi di tahun 2023. Dalam kondisi seperti ini, kombinasi yang pas adalah menggunakan perpaduan kanal digital secara selektif tanpa meninggalkan kanal pemasaran konvensional yang memang sudah terbukti masih efektif. “Tantangannya adalah bagaimana menggunakan kanal digital secara terukur yang memberikan hasil optimal. Untuk itu, harus selektif, dipadukan dengan terus menggunakan kanal pemasaran konvensional yang proven,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved