Capital Market & Investment

Philip Morris Investasikan US$10,5 Miliar untuk Litbang Produk

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis (Ubaidillah/SWA)

PT HM Sampoerna Tbk. memperkenalkan inovasi terbaru produk mereka, yaitu IQOS Iluma di 10 kota besar di Indonesia, Senin (20/2/2023) di Jakarta. Inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan induk Sampoerna, Philip Morris International (PMI) ini menghabiskan investasi yang tidak sedikit.

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengklaim IQOS Iluma adalah produk bebas asap berbasis sains yang paling inovatif saat ini dan merupakan produk unggulan HM Sampoerna serta PMI. Indonesia menjadi negara pertama untuk peluncuran IQOS Iluma di Asia Tenggara.

“Kami percaya, para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau seyogyanya memiliki akses terhadap inovasi dan teknologi paling mutakhir. Yakni dengan beralih ke produk alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan terus merokok,” katanya.

Perusahaan induk PT HM Sampoerna tersebut sejak 2008, telah berinvestasi lebih dari US$10,5 miliar dalam pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 110 tahun, lanjut Vassilis, Sampoerna merupakan salah satu perusahaan dengan komitmen investasi berkelanjutan dan penciptaan nilai ekonomi jangka panjang di Indonesia. Sampoerna mempekerjakan lebih dari 65.800 karyawan langsung dan tidak langsung dengan 7 fasilitas produksi yang dioperasikan secara langsung termasuk pabrik produk bebas asap di Karawang yang baru‐baru ini diresmikan.

“Sampoerna senantiasa berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan. Namun, kami hanya akan dapat mencapai tujuan dengan menanamkan dan menerapkan prinsip keberlanjutan. Oleh karena itu, kami berupaya untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek bisnis dan aktivitas. Sebagai bagian dari PMI, kami mengedepankan praktik terbaik dan pengetahuan global, serta sistem kelas dunia,” kata Vassilis.

Diketahui investasi pembangunan pabrik di Karawang tersebut mencapai lebih dari US$186 juta. Fasilitas produksi tersebut mulai beroperasi pada kuartal VI tahun 2022 namun baru diresmikan pada 12 Januari 2023. Pabrik ini fokus memenuhi permintaan pasar di Asia Pasifik dan domestik. “Fasilitas produksi pertama di Asia Tenggara dan terbesar ke 7 untuk produk inovatif bebas rokok,” ujar Vassilis dalam presentasinya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved