Trends

Nadiem Klaim Program Vokasi Laris Manis di Industri

Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim. (Foto Ubaidillah/SWA)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengklaim dua program unggulannya di bidang pendidikan vokasi laris manis dan diminati oleh dunia industri. Hal ini dibuktikan dengan jumlah dana pendamping (matching fund) yang meningkat.

Nadiem menyebut saat ini ada dua program besar dalam pendidikan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan (PK) dan Kampus Merdeka Vokasi. Program ini untuk menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri. Dalam program tersebut Nadiem mengajak industri berkolaborasi dengan SMK dan perguruan tinggi atau fakultas vokasi untuk memadankan kebutuhannya dengan dunia pendidikan.

“Ini program baru kita coba saja sudah laku laris dengan sangat cepat. Mohon ini juga dikabarkan ke berbagai macam korporasi yang membutuhkan tenaga untuk sekarang ada insentif tambahan untuk berpartisipasi,” kata Nadiem dalam acara Unite for Education 2023 di Jakarta, Selasa(07/03/2023).

Di tahun 2022, telah dikembangkan lebih dari 1.400 SMK untuk menjadi pelaksana SMK PK. Jumlah ini mewakili 30% dari seluruh anak SMK di seluruh Indonesia. “Jadi jangan mengira angka 1.400 itu kecil. Karena itu 30% dari anak SMK sudah masuk dalam program,” ucap pria yang juga mantan petinggi Gojek ini.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 373 SMK adalah SMK PK yang melewati dan mengimplementasi program skema pemadanan dukungan yang melibatkan 350 industri. Menurut Nadiem, jumlah investasi program ini sudah di atas Rp400 miliar.

Selain di SMK, keterlibatan industri pada program matching fund di perguruan tinggi pun ada. Nadiem menyebut jumlah dana kolaborasi direkomendasikan pada 2021 mencapai Rp65 miliar dan 2022 nilainya meningkat menjadi Rp 133 miliar.

“Jadi sekarang kami di Kemendikbud Ristek menawarkan kepada industri yang ingin berinvestasi kepada SMK-SMK untuk matching funding mereka. Jadi kalau ada perusahaan yang ingin mengadopsi suatu SMK dengan dana, berbagai macam investasi yang ada, Kemdikbud Ristek akan memadankan akan matching fund itu. Jadi ini yang sekarang laris manis,” kata Nadiem.

Nadiem juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mensurvei 708 mitra industri pendidikan vokasi. Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan industri pada pendidikan vokasi mencapai 3,46 dari skala 4.

“Lumayan masih bisa ditingkatkan, tapi itu sudah peningkatan yang jauh dari sebelumnya. Peningkatan kepercayaan itu adalah modal penting untuk mematangkan upaya kita mewujudkan lulusan vokasi sebagai SDM unggul,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved