Technology Trends

Awas Industri Startup Hadapi Digital Bubble Burst

Lembaga konsultan Inventure dan biro riset Alvara kembali merilis laporan Indonesia Industry Outlook 2023 (IIO 2023). Laporan ini menampilkan hasil riset terbaru mengenai prospek 20 industri paling hot di tahun 2023, di antaranya banking & finance, hotel, otomotif, properti, serta food & beverage.

Yuswohady, Founding Chairman Indonesia Industry Outlook mengatakan, ada banyak insight yang diperoleh dari riset IIO 2023. “Selain pembilasan di industri, tiga tahun pandemi juga menimbulkan apa yang kami sebut sebagai ‘kerusakan’ di banyak industri,” ujarnya dalam konferensi IIO 2023, Rabu (15/03/2023).

Menurutnya, salah satu dampak yang terlihat menonjol adalah di industri startup. Tak terkecuali di Indonesia, para pelaku startup menghadapi ancaman meletusnya gelembung. Di sisi hulu, era bakar uang telah selesai. Investor, terutama investor global, kini semakin banyak perhitungan, terlebih di tengah situasi global yang terancam resesi.

Mereka menekan startup untuk segera cetak profit. Sementara di sisi hilir, konsumen yang price sensitive cenderung meninggalkan layanan yang digunakannya karena berkurangnya aneka diskon yang dilakukan startup demi menjaga efisiensinya.

“Awas, hati-hati! Kita mesti mewaspadai sinyal meletusnya digital bubble dari sektor startup sepertinya banyaknya PHK. Ini akan merembet serta berdampak ke sektor-sektor lain yang terkait langsung ataupun tidak karena biasanya pelaku startup memiliki ekosistem yang luas,” tegas Yuswohady.

Temuan IIO 2023, lanjut Yuswohady, mengonfirmasi hal ini. Salah satunya adalah kalangan konsumen yang kritis akan makin meninggalkan atau menghapus penggunaan aplikasi digital, yang mereka anggap tidak efisien serta kompetitif.

Dari riset IIO 2023, yang merasakan potensi itu adalah pelaku industri Online Travel Agent (OTA) yang terancam ditinggalkan karena konsumen lebih memilih memesan langsung ke service provider (hotel) lantaran merasa lebih ringkas prosesnya, selain tidak mendapat tawaran menggiurkan – seperti diskon – dari kalangan OTA.

Di luar hal di atas, kajian IIO 2023 juga memunculkan sejumlah insight menarik lainnya. Di antaranya perubahan consumer behavior Indonesia yang akan mengarah ke fenomena consumer megashift (pergeseran perilaku berskala kolosal). Kemudian, layanan perbankan via kantor cabang bank akan semakin kalah populer dibandingkan solusi yang disediakan minimarket atau convenience store yang menjamur di sekitar perumahan.

“Ketiga, change driver ini luar biasa saling pengaruh-memengaruhi satu sama lain, menciptakan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang sangat besar di tahun 2023. Para industry leaders mesti mewaspadai efek-efeknya,” tambah Yuswohady.

Kendati tantangan demikian berat, Yuswohady yang juga pakar manajemen dan bisnis ini optimistis jalan terang tetap terlihat. “Lewat IIO inilah kami ingin membekali para industry leader agar bisa menyukseskan target 2023 dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Pasalnya, dalam report IIO 2023, selain disajikan insight atas perkembangan sejumlah industri, juga akan dibedah dan diidentifikasi secara lengkap berbagai tren pasar yang berpotensi tumbuh beserta strategi dan tips menjalankan usaha dan bisnis di tahun 2023.

“Jadi, tahun 2023 memang tampak gelap. Namun dengan berpegang pada hasil IIO 2023 ini, saya berharap para industry leaders bisa memahami bagaimana caranya menciptakan cahaya di tengah lorong yang gelap. Kalau kita bisa melakukan itu, tahun 2023 justru bisa menjadi tahun terang bagi para pemain-pemain yang agile dan smart,” tutur dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved