Trends

Allianz Life Beberkan Dua Penyakit yang Sering Dialami Saat Berpuasa

Foto: Ilustrasi (istimewa)

Di tengah kesibukan bekerja dan mengurus keluarga saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, menerapkan pola makan sehat seringkali menjadi tantangan bagi kebanyakan orang. Pasalnya, menerapkan pola makan sehat saat berbuka dan sahur adalah kunci penting untuk menjaga tubuh tetap bugar selama berpuasa.

Terdapat penyakit yang kerap kali dianggap ringan, namun sering dialami saat menjalankan ibadah puasa yakni gastroenteritis atau peradangan pada saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus, serta dyspepsia atau nyeri di perut bagian atas.

Selama bulan Ramadan 2022 dan 2021, Allianz Life Indonesia menerima lebih dari 1.900 case claim dalam periode April – Mei 2022 dan hampir 1.600 case claim dalam periode April – Mei 2021 terkait dengan gastroenteritis dan dyspepsia. Pengajuan klaim terkait dua penyakit ini selalu mengalami peningkatan selama bulan Ramadan, di mana pada bulan sebelumnya, yakni Maret 2022 case claim ini hanya mencapai angka 1.116, sedangkan pada Maret 2021 hanya menyentuh 813 klaim.

Jumlah dari case claim yang diterima oleh Allianz Life Indonesia membuktikan bahwa tubuh akan mengalami berbagai macam penyesuaian yang dapat berdampak kurang baik terhadap kesehatan apalagi jika tidak diiringi dengan penerapan pola makan yang sehat saat berpuasa.

Untuk dapat menghindari berbagai risiko penyakit yang bisa terjadi dan mengganggu ibadah puasa di bulan Ramadan, menjaga kekebalan dan imunitas tubuh menjadi sangat penting untuk dipahami dan diterapkan dengan baik.

Head of Claim Supports Allianz Life Indonesia dr. Tubagus Argie F S Sunartadirdja, S.H. membagikan tips agar tetap sehat dan bugar selama berpuasa, diantaranya dengan menerapkan pola makan sehat, dalam satu piring sajian sekali makan berisi setengah (1/2) piring berisi sayur dan buah dan setengah (1/2) piring sisanya berisi dua per tiga (2/3) makanan pokok dan sepertiga (1/3) lauk-pauk; mengonsumsi air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi

dengan menerapkan pola minum 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas antara selang waktu setelah berbuka puasa hingga sebelum tidur, serta 2 gelas saat sahur; mengubah pola tidur agar kondisi tubuh tetap bugar ; rutin berolahraga karena puasa sejatinya tidak menghalangi seseorang untuk tetap aktif berolahraga.

Tubagus Argie juga mengingatkan hal yang tak boleh dilupakan untuk perlindungan sedari dini adalah asuransi kesehatan yang dapat memberikan proteksi secara komprehensif, baik untuk individu maupun keluarga.

“Risiko jatuh sakit selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan akan menimbulkan gangguan finansial jika tidak dikelola dengan baik. Terlebih, biaya medis selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Agar kondisi keuangan tetap stabil, maka diperlukan asuransi kesehatan,” ujar Tubagus Argie mengakhiri.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved