Entrepreneur

Perjalanan Anggia Meisesari Membesarkan TransTrack

Anggia Meisesari, CEO & Pendiri TransTrack

Salah satu penyedia sistem pelengkap perusahaan transportasi dan logistik, PT Indo Trans Teknologi (TransTrack) tidak asing di dunia fleet management system (FMS). FMS sebagai kegiatan untuk mengelola suatu armada sangat penting dalam memaksimalkan efisiensi dari kendaraan, memantau waktu pelayanan armada, meningkatkan produktivitas, meningkatkan keselamatan, bahkan hingga konsumsi bahan bakar.

Selain FMS, TransTrack pun melayani Transportation Management System (pengelolaan transaksi pengiriman), Truck Appointment System (mengatasi antrian dan mempercepat proses loading/unloading di pelabuhan serta Route Planning & Optimization (perencanaan rute yang teroptimalisasi).

Anggia Meisesari adalah Pendiri TransTrack. Sebelumnya, dia pernah bekerja sebagai sebagai Information Technology Lecturer di STMIK & Politeknik LPKIA Bandung dari Februari 1998 hingga Desember 2008. Juga, pernah menjabat sebagai IT Manager di PT Champ Resto Indonesia dari Desember 2008 hingga Agustus 2009. Kemudian, menjabat sebagai Managing Director di PT Business Sofware Solution pada Agustus 2009 hingga Mei 2018 dan terakhir pernah menjabat sebagai Country Sales Director dari Januari 2019 hingga Maret 2019 di PT Cartrack Technologies Indonesia (Cartrack).

Anggia memiliki gelar magister dari Institut Teknologi Bandung, angkatan 2003-2005 danmengambil jurusan software engineering dengan GPA 4.0. Selain itu, ia juga pernah mendapat penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai Top 10 Finalist of 2005 Indonesian Engineer Award.

Anggia memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri pada bidang sistem transportasi yang terinsipirasi dari perusahaan tempatnya bekerja. “Saya sadar masalah sistem transportasi di Indonesia masih kurang memadai dan saya menilai masih mempunyai potensi sangat besar di bisnis transportasi dan logistik, TransTrack menawarkan solusi telematika armada all-in-one untuk membantu industri logistik mengoptimalkan operasional armada,” ujar CEO & Pendiri TransTrack saat dihubungi SWA Online melalui Zoom, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tanpa FMS, manajer armada mengalami keterbatasan dalam mengawasi armada mereka, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah termasuk peningkatan biaya pemeliharaan dan bahan bakar yang dilakukan, pengiriman layanan yang buruk, kemungkinan terjadinya pencurian, penyalahgunaan kendaraan dan kecelakaan.

Platform ini akan mengumpulkan dan menganalisis data telemetri real-time seperti geolokasi, tingkat bahan bakar, jarak tempuh, dan peringatan pemeliharaan kendaraan armada. Perangkat lunak ini dapat dengan mudah diintegrasikan dengan lebih dari 1.000 perangkat GPS yang ada untuk mendapatkan data kinerja dan perilaku para pengemudi. Selain itu, menawarkan manfaat tambahan berupa jaminan keselamatan bagi para pengemudi dengan menyediakan perlindungan asuransi. Saat ini, Transtrack sudah ada di 13 kota dan akan menarget hingga di 25 kota pada akhir tahun ini.

Tak cuma itu, TransTrack juga sudah mulai masuk ke logistik dan supply chain integrator. “Jadi kami sediakan visibility untuk kontrol supply chain, logistik dari hulu ke Hilir dan pada tahun ini akan menargetkan di 25 kota bahkan hingga ke Malaysia dan Myanmar. Kami sedang mempelejari solusi apa yang pantas untuk ditawarkan pada masalah sistem transportasi disana,” sambungnya.

Modal pertama dalam mendirikan perusahan ini, menggunakan modal dari para pendiri. Lambat laun, perusahaan yang didirikan pada 2019 ini telah mencapai pertumbuhan yang signifikan, mendukung kinerja ribuan kendaraan dan armada di Indonesia. Dengan TransTrack.id, pemilik armada mencatatkan 25% penurunan pengeluaran biaya bahan bakar dan 20% peningkatan pemanfaatan kendaraan, memungkinkan penghematan hingga jutaan rupiah per bulan.

Di tahun 2021, TranskTrack meraih pendanaan awal senilai Rp8 miliar. Dipimpin oleh perusahaan modal ventura tahap awal yang berbasis di Singapura, Cocoan Capital, putaran ini juga diikuti oleh Indonesia Women Empowerment Fund (IWEF). Perusahaan ini juga lolos dan menerima investasi dari Accelerating Asia, akselerator modal ventura yang berbasis di Singapura.

TransTrack juga memakai global SIM Card guna meminimalisir blank spot (kehilangan sinyal jaringan seluler) sehingga riwayat perjalanan lebih lengkap. Mempunyai layanan dua puluh empat jam non stop. perusahaan pun menerapkan Artificial Intelligence dalam fuel sensor untuk meningkatkan akurasi pemantauan BBM sampai dengan 98%, lebih tinggi dari pada fuel sensor yang terdapat pada GPS di pasaran pada umumnya.

Selain itu, TransTrack telah terintegrasi dengan sistem Kementerian Perhubungan RI yang mendukung penerbitan izin trayek pada angkutan penumpang. Perusahaan ini memberikan nilai tambah bagi para pelanggannya berupa kompensasi kecelakaan senilai Rp 50 juta per orang apabila terjadi kematian atau cacat tetap, serta santunan pengobatan senilai Rp 5 Juta per orang per kejadian.

TransTrack menawarkan visibilitas lengkap di seluruh rantai pasokan dalam satu platform untuk meningkatkan keterikatan pelanggan, aliran pendapatan baru, dan meningkatkan margin sebagai Solusi Logistik End-to-End untuk mendorong produktivitas, efisiensi, dan pertumbuhanbisnis. “Lebih dari 600 customer dan lebih dari 50.000 unit termasuk armada, supir maupun truk telah kami lacak dari perusahaan terkemuka telah terdaftar bekerja sama dengan kami, seperti Bank BRI, MNC Leasing, Waresix, Cargill, PT Semen Baturaja Tbk, PO Bus Gunung Harta dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Anggia menyakinkan calon mitra dengan 3 cara yakni direct selling, telesales dan melalui event tertentu dalam memperkenalkan Transtrack dengan membuka trial gratis dan membuka webinar agar bergabung.

Untuk cyber security terhadap keamanan data para konsumen, TransTrack mengimplementasikan tiga sistem keamanan, yakni cloud, Net Hub, dan memakai aplikasi sekuriti. “Kami menjaga dari luar dan dalam untuk menjaga keamanan data. Dari luar kami memakai firewall dan proxy, dari dari dalam kami memakai cloud yang tersambung dengan mirroring system yang berada di Eropa, Indonesia dan Asia sebagai backup dari sistem kami. Kami memahami Secure Software Development Lifecycle dalam menulis kode-kode keamanan yang berfungsi untuk mendekteksi dari para peretas apakah bisa meretas sistem yang kami punya,” terangnya.

Dalam keamanan para armada dan sopir pada melakukan perjalanan, Transtrack memiliki solusi dengan fitur cargo door system, jika terbuka tidak pada tempat atau titik yang sudah diisi pada sistem akan memunculkan notifikasi yang mampu mendeteksi waktu dan lokasi saat pintu mobil terbuka atau tertutup rapat. Selain itu ada fitur temperature sensor untuk mengukur suhu cairan pendingin kendaraan dan pantau dengan sistem peringatan.

“Ke depannya, kami terus menyediakan pelayanan dengan sistem berlangganan , dengan ada supply chain system kami akan menerapkan pembiayaan dengan per transaksi. Rencana kami juga akan menambahkan layanan tidak hanya di darat, tapi juga di laut,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved