Financial Report Capital Market & Investment

Pendapatan Konsolidasi Grup Astra Capai Rp83 Triliun di Kuartal I/2023

Astra International meraih pendapatan bersih konsolidasian grup pada Kuartal I tahun 2023 sebesar Rp83,0 triliun, meningkat 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Laba bersih grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp 8,6 triliun, 25% lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam laporannya menjelaskan jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar, maka laba bersih grup meningkat 27% menjadi Rp 8,7 triliun. Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan dan jasa keuangan.

Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2023 sebesar Rp4.937, 4% lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 46,4 triliun pada 31 Maret 2023, dibandingkan Rp35,1 triliun pada akhir tahun 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp 45,9 triliun pada 31 Maret 2023 dari Rp 44,5 triliun pada akhir tahun 2022.

Kegiatan bisnis Astra International yang pertama adalah di sektor otomotif. Laba bersih divisi otomotif grup meningkat 36% menjadi Rp 3,0 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan. Penjualan mobil tumbuh 6% menjadi 150.000 unit, namun pangsa pasar sedikit menurun dari 54% menjadi 53%. Selama kuartal ini, telah diluncurkan tiga model baru dan tujuh model revamped.

Penjualan sepeda motor Honda meningkat 51% menjadi 1.436.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75% menjadi 79%. Selama kuartal ini, telah diluncurkan satu model baru dan tiga model revamped.

Bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 92% menjadi Rp433 miliar pada kuartal pertama tahun 2023, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer).

Sementara itu, laba bersih divisi jasa keuangan grup meningkat 26% menjadi Rp 1,9 triliun pada kuartal pertama tahun 2023 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat. Nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen grup meningkat 24% menjadi Rp30,6 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 45% menjadi Rp 557 miliar.

Laba bersih grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 27% menjadi Rp3,3 triliun. Peningkatan disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara yang semuanya diuntungkan oleh harga batu bara yang cukup baik.

Laba bersih dari divisi agribisnis grup menurun 54% menjadi Rp 179 miliar, terutama disebabkan oleh harga jual dan volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah. PT Astra Agro Lestari Tbk yang 79,7% sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 54% menjadi Rp 225 miliar.

Divisi infrastruktur dan logistik grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 71% menjadi Rp202 miliar, yang terutama disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik. Grup mempunyai kepemilikan saham di 396 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan harian dari bisnis jalan tol grup meningkat sebesar 8% selama Kuartal I tahun 2023.

Divisi teknologi informasi grup, PT Astra Graphia, yang 76,9% sahamnya dimiliki perseroan, mencatatkan laba bersih 58% lebih tinggi menjadi Rp 19 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha. Sementara laba bersih dari divisi properti grup menurun sebesar 15% menjadi Rp 45 miliar, terutama karena serah terima unit proyek residensial Asya dan Anandamaya Residences yang lebih rendah, yang sebagian dikompensasi oleh tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.

Astra International juga melakukan aksi korporasi dengan membentuk perusahaan patungan dengan Equinix, Inc., salah satu perusahaan infrastruktur digital terbesar dunia, pada April ini, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 25% dan 75%. Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan data centre di Indonesia.

“Kinerja grup pada Kuartal I tahun 2023 cukup baik, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis. Meskipun kinerja grup pada sisa tahun 2023 berpotensi dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, kami optimistis, namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia dan grup berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut,” kata Djony Bunarto Tjondro dalam rilisnya, dikutip rabu (26/04/2023).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved