Financial Report Capital Market & Investment

Adaro Energy Cetak Laba Bersih Rp 6,73 Trilun

PT Adaro Energy, Tbk (ADRO) membukukan laba bersih sebesar US$ 458,04 juta atau Rp6,72 triliun di tiga bulan pertama tahun 2023 ini. Pencapaian itu naik 14,49% dari periode yang sama tahun 2022 yang sebesar US$ 400,07 juta.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja operasional dan penjualan yang juga naik di Kuartal I 2023. Di mana, produksi dan penjualan perseroan kompak naik 29% menjadi masing-masing sebesar 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton. Pendapatan ADRO didominasi oleh Penjualan batubara kepada pihak ketiga ke pasar Ekspor, yakni mencapai US$ 1,54 miliar. Disusul penjualan kepada pihak ketiga di pasar domestik sebesar US$ 195,54 juta dan pendapatan dari jasa pertambangan senilai US$ 32,57 juta.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Garibaldi Thohir mngatakan, perusahaan tetap berfokus pada efisiensi dan keunggulan operasional agar tetap bertahan sebagai mitra andal bagi para pelanggan.

“Volume produksi maupun penjualan meningkat dan menopang laba inti, yang naik 11 persen menjadi US$ 538 juta. Karena harga bersifat fluktuatif, kami selalu menekankan keunggulan operasional dan disiplin biaya dengan dukungan model bisnis yang terintegrasi,” kata Garibaldi dikutip dalam pernyataan resminya, Kamis (4/5/2023).

Tercatat volume produksi maupun penjualan sepanjang Kuartal I 2023 naik 29 persen. Volume Produksi mencapai 15,69 juta ton atau naik dari Kuartal I 2022 sebesar 12,15 juta ton sementara penjualan mencapai 15,72 juta ton dari 12,2 juta ton.

ADRO tercatat membukukan pendapatan usaha US$ 1,83 miliar kuartal I 2023 atau naik 50 persen dari US$ 1,2 miliar pada kuartal I 2022. Adapun peningkatan pendapatan itu terutama karena kenaikan harga jual rata-rata sebesar 17 persen secara tahunan berkat harga batu bara yang tinggi.

Sementara itu, pendapatan dari penjualan batu bara metalurgi meliputi 14 persen pendapatan pertambangan ADRO pada Kuartal I 2023.

Adapun, untuk total aset keseluruhan ADRO per akhir kuartal I 2023 naik 29 persen menjadi US$ 9,826 miliar dari US$ 76 miliar AS di akhir Kuartal I 2022.

Garibaldi menambahkan, pada kuartal pertama ini, pihaknya pun mencatat beberapa peristiwa penting terkait transformasi bisnis. Termasuk, peletakan batu pertama untuk projek PLTA berkapasitas 1.375 Megawatt (MW) yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

“Kami telah memulai aktivitas pra konstruksi untuk smelter aluminium dan kami menyambut peluang untuk menciptakan nilai dari partisipasi di berbagai proyek ekonomi hijau dengan penuh semangat, demi mencapai tujuan menjadi Adaro yang lebih besar dan lebih hijau,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved