Green Companies

Target P&G Nol Emisi 2040, Apa Saja yang Dilakukan?

Seif Samir, President Director P&G Ops Indonesia

Sebagai perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) yang menaungi lebih dari 10 merek besar, bisa dipastikan Protect & Gamble (P&G) menggunakan sumber daya seperti listrik dan air yang tidak sedikit. Selain itu kontribusi limbah dan sampah dari proses produksi hingga kemasan produk juga tidak kecil jumlahnya.

Menyadari hal itu, perusahaan yang bermarkas di Ohio, Amerika Serikat itu dengan yakin mulai melakukan praktik ramah lingkungan mulai dari proses produksi hingga kemasan produknya. Hal ini diimplementasikan di seluruh wilayah operasi P&G termasuk Indonesia.

Seif Samir, Presiden Direktur P&G Ops Indonesia mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah aksi guna mencapai target nol emisi pada 2040 nanti. Hal ini disampaikan Seif dalam acara Conference & Awarding Green & Sustainable Companies 2023 yang diselenggarakan Majalah SWA dan SwaNetwork di Hotel Shangri-La Jakarta (11/05/2023).

Menurut Seif, pada September 2021 lalu, P&G telah menyusun peta jalan untuk mencapai tujuan besarnya yakni nol emisi karbon di 2024 . Pada tahap I di 2021, P&G memulai di tiga bidang yaitu operasional, material dan kemasan, serta transportasi. Pada operasional, P&G telah menggunakan 97% listrik dari energi terbarukan dan ditargetkan akan mencapai 100% pada 2030.

Kemudian, dari bidang material dan kemasan, P&G telah mengurangi 50% bahan baku material plastiknya yang bersumber dari virgin petroleum dan juga mengurangi 40% emisi dalam rantai pasoknya.

Selanjutnya, di bidang transportasi, pada 2021 menurut Seif, P&G telah menurunkan 50% emisi yang bersumber dari pengangkutan kargo produk jadi mereka dibandingkan tahun sebelumnya.

Di 2030 nanti, P&G menargetkan akan 100% menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang (recyclable) dan atau dipakai kembali (reuseable) serta mulai mengembangkan material kemasan dari karbon daur ulang.

“Kami secara rutin setiap tahun juga mempublikasikan secara detail mengenai apa saja yang telah kami lakukan untuk menurunkan emisi sesuai dengan panduan dalam WRI (Wolrd Resources Institute) dan WBCSD (World Business Council for Sustainable Development),” ungkap Seif.

Sesuai dengan standar WRI/WBCSD Ada tiga wilayah yang harus dipenuhi perusahaan seperti P&G dalam mengendalikan emisi karbonnya. Pertama adalah emisi gas rumah kaca langsung ( direct GHG emission) yang bersumber langsung dari perusahaan dan bisa dikendalikan oleh perusahaan. Kedua, emisi gas rumah kaca tidak langsung yang bersumber dari pasokan listrik yang dibeli dan penguapan. Ketiga, emisi gas rumah kaca tidak langsung tetapi berbeda dari poin yang kedua, yang dimaksudkan di poin ketiga ini adalah emisi yang berasal dari pengelolaan resouces yang terlibat dalam rantai pasok perusahaan dari hulu hingga ke hilirnya.

Menurut Seif, P&G sejauh ini sudah mengupayakan semua rencana kerjanya untuk memenuhi semua standar tersebut yang mereka namai Rencana Aksi Transisi Iklim. Tak heran perusahaan ini berhasil menjadi finalis dan membawa pulang piagam penghargaan Green & Sustainable Companies Award 2023 dari Majalah SWA dan SwaNetwork.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved