CSR Corner

Upaya FMCG Multinasional Ini Realisasikan Keberlanjutan Lingkungan

Suistainability Week 2023 yang diselenggarakan oleh P&G Indonesia. (Dok. P&G)

Perusahaan fast-moving consumer goods (FMCG) Procter & Gamble (P&G) Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan Sustainability Week, tanggal 15-17 Mei 2023 di kantor pusat P&G Indonesia. Acara berlangsung dengan menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti instalasi seni dan talkshow dengan topik seputar Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability).

Penyelenggaraan acara untuk meningkatkan pemahaman serta mendorong aksi dari pihak eksternal dan internal P&G dalam upaya keberlanjutan lingkungan. Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan berbagi progres dari berbagai program keberlanjutan lingkungan yang dijalankan bersama para kolaborator.

Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia menyampaikan, seluruh inisiatif Keberlanjutan Lingkungan P&G didasarkan pada misi perusahaan sebagai Force for Growth and Force for Good. Pihaknya memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis yang dilakukan mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan, mulai dari proses produksi dan rantai pasokan produk, hingga aspek kemasan setelah dipakai konsumen.

“Semangat tersebut melatarbelakangi adanya Sustainability Week edisi pertama ini. Guna membangun kembali semangat dan pemahaman kalangan internal dan publik untuk bergerak nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Besar harapan kami semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk mengambil aksi nyata, sehingga semakin banyak kolaborasi muncul yang dapat mendorong berbagai inovasi dalam memecahkan permasalahan lingkungan,” kata Saranathan dalam siaran pers di Jakarta (17/05/2023).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mendukung acara Sustainability Week P&G Indonesia. Pihaknya mengapresiasi program keberlanjutan lingkungan yang telah dilakukan secara konsisten oleh P&G Indonesia, khususnya dalam ini sejalan dengan upaya DLH Provinsi DKI untuk mencapai zero waste zero emission.

“Harapan kami ini dapat menjadi wadah bertukar informasi serta sarana edukasi lebih banyak masyarakat agar sadar dan mengambil tindakan nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Semoga seluruh upaya keberlanjutan lingkungan P&G Indonesia juga dapat menjadi inspirasi bagi para pihak lain, khususnya pihak swasta, untuk terus berkontribusi dalam menghasilkan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global,: ujar Asep.

Sebagai wujud konkret dari komitmen keberlanjutan lingkungan perusahaan, P&G Indonesia mengintegrasikan seluruh upaya keberlanjutan lingkungannya dalam kekuatan tiga pilar utama, yaitu Iklim (Climate), Air (Water) dan Limbah (Waste) di seluruh lini aktivitas bisnis P&G. Pertama, pada pilar Iklim, pabrik P&G Indonesia telah mengaktifkan 100% listrik terbarukan dan merancang sistem transportasi yang menghasilkan lebih sedikit jejak karbon. Kedua, pada pilar Air, P&G Indonesia menerapkan metode daur ulang untuk mendorong efisiensi penggunaan air.

Ketiga, pada pilar Limbah telah dilakukan berbagai inisiatif pada level hulu dan hilir. Di level hulu, pabrik P&G Indonesia telah mengelola sampah produksi melalui praktik Zero Waste to Landfilll sejak pertama kali beroperasi, dimana P&G memastikan tidak ada limbah produksi yang berakhir ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Di level hilir, P&G juga menjalankan program Conscious Living, yaitu program pengumpulan dan pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat luas lewat aplikasi digital.

Edukasi juga tidak kalah penting agar semakin banyak pihak, khususnya masyarakat, yang memahami dan terlibat dalam gerakan keberlanjutan lingkungan. Semangat ini lah yang mendorong P&G Indonesia berkolaborasi dengan Octopus sejak program P&G Conscious Living diluncurkan di Jawa Barat pada tahun 2021. Octopus merupakan platform ekonomi sirkular yang menawarkan layanan di mana konsumen dapat memilah sampah dan dilaporkan melalui aplikasi Octopus untuk dijemput oleh Pelestari (pengepul sampah).

Perjalanan program Conscious Living P&G dimulai dengan melibatkan karyawan P&G Indonesia pada tahun 2021. Lalu P&G Indonesia memperluas jangkauan program Conscious Living ini kepada konsumen. Para konsumen P&G yang menyetorkan sampah kemasan sachet atau multilayer dan plastic HDPE dari produk-produk P&G akan mendapatkan insentif dalam bentuk poin, yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan menjadi berbagai insentif menarik dimulai dari pulsa, token listrik, voucher kopi, dan lainnya.

“Melihat antusiasme masyarakat terhadap program Conscious Living kami optimistis dapat mengatasi permasalah lingkungan. Tidak hanya permasalahan sampah plastik HDPE, sampah sachet serta multilayer pun dapat ditangani, tetapi sampah jenis ini juga bisa diolah menjadi barang yang memiliki nilai tambah, serta memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat, diantaranya adalah konsumen, pelestari, dan pengepul. Dengan kolaborasi bersama P&G, kami yakin dapat terus mengembangkan berbagai inovasi lewat program Conscious Living,” ujar Moehammad Ichsan, Co-founder dan CEO Octopus Indonesia.

P&G secara global berkomitmen untuk mengurangi jumlah emisi dari lima aspek kegiatan bisnisnya pada tahun 2030. Pertama, pada aspek material dan kemasan, P&G berkomitmen menekan 40% emisi rantai pasokan per produksi unit dan 50% penggunaan plastic virgin petroleum. Kedua, pada aspek operasi, P&G menggunakan 100% listrik terbarukan. Ketiga, pada aspek Transportasi, P&G akan menekan 50% intensitas emisi dari kargo barang jadi di level hulu (upstream finished product freight emissions intensity). Keempat, pada aspek penggunaan produk (Consumer Use), P&G berupaya untuk mengurangi sebanyak 30 juta ton emisi karbon lewat gerakan untuk mendorong konsumen melakukan pencucian dengan air dingin. Kelima, pada aspek akhir masa pakai produk (Product End of Life), P&G menggunakan 100% kemasan yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved