Trends

OCBC NISP Bantu Kembangkan Bisnis UMKM Berbasis Edukasi

Tidak hanya fokus pada pendanaan, Nyala Bisnis membantu mengelola dan mengembangkan bisnis UMKM dengan basis edukasi. (Foto: Vina/SWA)

Bank OCBC NISP bersama dengan NielsenIQ Indonesia melakukan sebuah riset bertajuk ‘OCBC NISP Business Fitness Index 2023’ untuk mengukur kesehatan finansial dari suatu usaha baik Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan melihat dan memahami perilaku finansial dalam menjalankan usahanya.

Hasil survei yang dilakukan pada 818 responden dari Jakarta, Medan, dan Surabaya yang memiliki peran sebagai pemilik, direktur, manajer, ataupun pelaksana manajemen finansial ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor dari seluruh skala usaha adalah 43,84. Artinya, mayoritas UMKM Indonesia memiliki kesehatan finansial yang perlu ditingkatkan di mana skor ideal berada pada level 75.

Dari sisi pengelolaan bisnis, terungkap bahwa 44% UMKM di Indonesia masih mencampurkan keuangan pribadi dan bisnis mereka. Padahal, kedua hal tersebut harusnya dipisahkan demi memudahkan mereka menjaga kondisi keuangan bisnis yang lebih sehat.

Selanjutnya, 75% UMKM di Indonesia mengaku sudah melakukan pencatatan keuangan. Namun 80% dari mereka masih melakukan pencatatan keuangan secara manual di zaman yang serba digital ini. Bahkan, hanya 34% UMKM yang memanfaatkan produk digital untuk berbisnis dan operasional mereka.

Terkait perencanaan, sebagian besar UMKM masih perlu meningkatkan kemampuan untuk memenuhi dan mengelola kondisi keuangan usaha. Contohnya dalam perencanaan untuk mendapatkan dana pinjaman tunai dalam keadaan darurat.

Sebab, 53% UMKM belum memiliki estimasi ataupun tidak paham cara membuat estimasi anggaran, pendapatan, dana untuk usaha berjalan serta bagaimana mendapatkan dana darurat. Akibat kesadaran perencanaan yang rendah tersebut, rata-rata UMKM Indonesia (50%) hanya memiliki dana cadangan yang dapat mendukung kegiatan operasional selama 1-4 bulan.

Rendahnya intensi UMKM Indonesia untuk mengajukan pinjaman usaha disebabkan oleh akses informasi ke lembaga keuangan dan jumlah atau nilai jaminan yang terbatas. Tak hanya itu, masih banyaknya UMKM yang melakukan pencatatan keuangan secara tidak sistematis dan tidak rutin (52%) juga dapat menghalangi mereka untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank atau lembaga penyedia kredit lainnya.

Berangkat dari studi tersebut, OCBC NISP meluncurkan Nyala Bisnis, solusi bisnis untuk membantu UMKM naik level. Dengan menjadi bagian dari Nyala Bisnis, UMKM bukan hanya sekadar mengelola dan mengembangkan bisnisnya dengan solusi Business Banking, melainkan juga diberikan dukungan berupa kegiatan edukasi dan komunitas pengusaha untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui Business Fitness Solution.

“Nyala bisnis adalah suatu solusi dan layanan yang komprehensif. Tidak hanya fokus pada pendanaan, tetapi juga membantu mengelola dan mengembangkan bisnis dengan basis edukasi. Itu semua akan menjadi amunisi yang lebih lengkap bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Heriwan Gazali, Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/05/2023).

Nyala Bisnis menawarkan kenyamanan pengelolaan keuangan bisnis melalui 1 rekening dengan 13 mata uang, bebas biaya transaksi antar Bank tanpa batas dengan BI Fast, memberi akses mudah terhadap pinjaman, hingga gratis biaya MDR QRIS.

Program ini juga memberi kemudahan transaksi bisnis digital di mana saja dan kapan saja via One Mobile dan Velocity, termasuk kemudahan transaksi valas melalui digital banking tersebut dengan kurs yang kompetitif.

Salah satu keunggulan Nyala Bisnis lainnya adalah Business Fitness Solution yang menyediakan berbagai manfaat seperti pengecekan kesehatan bisnis dan akses modul keterampilan bisnis gratis, serta mengikuti kelas komunitas bisnis dengan pakar bisnis.

“Meskipun saat ini kesehatan finansial mayoritas UMKM Indonesia masih belum optimal, kita harus optimistis dan percaya bahwa angka tersebut dapat terus ditingkatkan untuk mencapai skor ideal. Kami percaya bahwa peningkatan inklusi yang diiringi dengan pembekalan bisnis yang mumpuni, UMKM Indonesia akan naik level,” tutur Heriwan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved