Technology Trends

Nadiem Bertanya Apakah AI Ancam Guru, CEO OpenAI Jawab Santai

CEO OpenAI Sam Altman (kiri) dan Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim. (foto YT Korika)

CEO OpenAI Sam Altman hari ini tengah berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungannya, Sam mengadakan diskusi yang dihadiri oleh masyarakat umum, para praktisi Artificial Intelligence (AI), media hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar makarim.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem bertanya mengenai apakah AI akan mengubah wajah dunia pendidikan? Karena saat ini banyak guru khawatir akan penilaian dalam kuantitas maupun kualitas dalam prose belajar.

“Teknologi ini (AI) membuat para guru resah karena penilaian kuantitas dan kualitas dalam proses belajar-mengajar akan tertantang dengan kehadiran teknologi ini. Sistem pendidikan memang perlu beradaptasi, tapi bagaimana tanggapan Anda?” tanya Nadiem kepada Altman, Rabu (14/6/2023) dalam siaran Youtube Korika.

Menjawab pertanyaan Nadiem, Sam menjelaskan bahwa dunia pendidikan pasti akan berubah, tetapi ini bukan suatu hal yang baru. Jauh sebelum AI hadir, teknologi sudah hadir dalam dunia pendidikan, seperti kalkulator dan mesin pencari (Google). Saat keduanya hadir, orang (khususnya di dalam dunia pendidikan) juga khawatir dengan apa yang akan terjadi.

“Dalam sejarah pendidikan, perubahan itu sudah sering terjadi sebelumnya. Setiap perubahan terjadi, setiap itu pula orang-orang pada khawatir,” ujar Sam, santai.

Sam melanjutkan, saat mesin pencari Google hadir, guru-guru pada khawatir tentang bagaimana murid mengingat pelajaran. Para guru takut karena mesin pencari bisa memberikan semua informasi. Begitu juga kalkulator, guru khawatir murid sulit menghafal hitungan karena ada alat untuk memudahkannya.

Sam menyarankan para pelaku di dunia pendidikan untuk menerima kehadiran teknologi baru. Menurutnya, kehadiran teknologi baru seperti ChatGPT akan memberikan dampak yang positif bagi peserta didik.

“Anda terima teknologi dan anggaplah ini alat baru. Dengan begitu, kreativitas, kemampuan, potensi, dan harapan manusia juga akan meningkat. Potensi siswa juga meningkat, dan akhirnya ekspektasi mereka juga meningkat,” ujar Sam.

OpenAI adalah sebuah perusahaan riset dan pengembangan kecerdasan artifisial yang didirikan pada tahun 2015 yang melakukan penelitian dan pengembangan dalam berbagai bidang kecerdasan artifisial, termasuk pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, pemodelan generatif, dan pembelajaran penguatan. Tujuan utama OpenAI adalah untuk memastikan bahwa kecerdasan artifisial dapat digunakan secara luas untuk kebaikan semua orang.

Salah satu produk terkenal yang dikembangkan oleh OpenAI adalah GPT (Generative Pre-trained Transformer), yang merupakan keluarga model berbasis Transformer. Transformer sendiri adalah sebuah arsitektur model yang sangat canggih dalam bidang pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin. ChatGPT merupakan model berbasis teks yang menggunakan arsitektur Transformer untuk dapat mengenali pola bahasa, menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing) untuk memahami pertanyaan atau pernyataan pengguna, dan memberikan respon yang relevan dan sesuai.

Dalam prakteknya, penggunaan ChatGPT sangat beragam, beberapa contoh diantaranya yaitu untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan, memberikan bantuan berupa informasi, panduan atau saran, menginspirasi ide baru di berbagai bidang kreatif seperti penulisan, desain atau musik dan juga dapat membantu pengguna memahami konsep-konsep yang kompleks dengan menjelaskan dengan cara yang lebih sederhana, memberikan definisi, atau memberikan contoh yang berguna.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved