Management Trends

IHRS 2023 Jawab Tantangan Pengelolaan SDM

IHRS
IHRS 2023 diikuti oleh sekitar 1.000 profesional dan praktisi SDM dari berbagai industri. (Vina/SWA)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkolaborasi dengan tiga perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yakni PT Pertamina Eksplorasi Produksi (Pertamina EP), Saka Indonesia Pangkah Limited, Eni Muara Bakau B.V. serta didukung oleh PT Multi Taruna Sejati, menyelenggarakan Indonesia Human Resource Summit (IHRS) pada 19-20 Juni 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center.

Konferensi tahunan mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) ini merupakan gelaran ke-13 yang menjadi sarana bertukar ilmu pengetahuan dan pemahaman di antara para profesional SDM. Ajang ini diikuti oleh tidak kurang dari 1.000 profesional dan praktisi SDM dari berbagai industri, antara lain minyak dan gas, asuransi, perbankan, jasa pembiayaan, manufaktur, penerbangan, edukasi, rumah sakit dan medis, teknologi Informasi, perdagangan, hingga startup.

Mengangkat tema Redefining Human Capital: Inspiring People to Take Action: Think B.I.G, Win B.I.G, ajang ini diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan yang muncul di dunia kerja saat ini. Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menilai, tema ini relevan dengan kondisi global yang sangat dinamis. Apalagi adanya pandemi membuat lanskap dunia berubah, baik dari sisi bisnis maupun interaksi manusia.

“Kondisi saat ini jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu. Pandemi membuat teknologi informasi semakin berkembang, digitalisasi, AI, machine learning, hingga mengandalkan mobile untuk berinteraksi. Semua ini mengubah cara kita bekerja sehingga peran dari SDM sangat penting untuk mendukung perusahaan lebih maju lagi, terutama di industri hulu migas,” ujarnya dalam konferensi pers IHRS 2023 di Bali, Senin (19/06/2023).

Pada 2050, kebutuhan minyak bumi diperkirakan meningkat dari 1,66 juta barel minyak per hari (BOPD) menjadi 3,97 juta BOPD, atau naik sebesar 139%. Sedangkan kebutuhan gas bumi meningkat jauh lebih besar, yaitu sebesar 298%. Kebutuhan gas bumi saat ini berada pada kisaran 6 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), sedangkan kebutuhan gas bumi diperkirakan mencapai 26 ribu MMSCFD.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Nanang mengatakan perlu adanya perubahan mindset dari para pekerja industri hulu migas. Jika tidak, visi besar dan rencana strategis SKK Migas bersama KKKS akan sulit terwujud.

“Hasil yang besar tidak mungkin dipanen dari cara-cara kerja yang biasa-biasa saja. Untuk itu yang harus kita tanamkan adalah, kita harus bekerja dengan pendekatan business-not-as usual. Pendekatan ini akan menghadirkan terobosan cara-cara kerja yang lebih baik, lebih cepat, dan pada akhirnya lebih mendekatkan kita pada visi yang ingin kita capai,” terangnya.

Nanang menambahkan, dua hal yang perlu ditanamkan dalam mendorong perubahan mindset adalah sense of crisis dan sense of urgency, utamanya terhadap keselamatan kerja di industri hulu migas. “Walaupun incident rate Indonesia masih berada di bawah rata-rata incident rate global, kita perlu memastikan bahwa tidak ada insan pekerja hulu migas yang mengalami kecelakaan kerja,” katanya.

Seperti halnya mengubah kebiasaan, Nanang mengatakan perubahan mindset bukanlah perkara yang mudah dan tidak akan selesai dalam waktu satu hari saja. Perlu strategi yang cermat dan praktik berulang sehingga mindset baru akan benar-benar terinternalisasi. Dalam acara IHRS inilah pentingnya peran fungsi SDM untuk melakukan human resources engineering yang dapat mempercepat dan memperkuat proses perubahan mindset ini.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan gelaran IHRS memiliki peran penting dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tanah air karena dalam kegiatan ini para peserta dapat memperluas pengetahuan mereka tentang perkembangan terkini dalam bidang SDM.

“Melalui presentasi, diskusi, dan pameran, para peserta dapat mempelajari praktik terbaik, tren, dan inovasi dalam manajemen SDM. Ini dapat membantu mereka dalam menghadapi tantangan baru dengan wawasan yang selalu dikembangkan. Selain itu, IHRS juga menjadi platform bagi para profesional SDM untuk bertemu, berinteraksi, dan berbagi pengalaman. Pada akhirnya, hal tersebut diharapkan dapat membantu para peserta untuk mengadopsi praktik dan strategi terbaik dalam pengelolaan SDM,” jelas Shinta.

Mira Tripuspita, Chairwoman The 13th Indonesia HR Summit menambahkan bahwa dengan engikuti The 13th IHRS 2023, para peserta mempunyai kesempatan untuk menggali tren, teknologi terkini, serta strategi utama di berbagai ruang sumber daya manusia yang berubah dengan cepat.

“IHRS tahun ini diharapkan dapat mendorong para pesertanya untuk berpikir lebih luas, mengubah paradigma yang telah ada, dan memotivasi mereka untuk mengenali potensi, memperluas batasan-batasan yang ada, serta mengambil langkah nyata untuk mencapai tujuan organisasi dan individu,” harap dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved