Trends

Daerah Harus Bangkitkan Sektor Swasta dan UMKM untuk Kemandirian Fiskal

Untuk mewujudkan daerah yang mandiri secara fiskal, kepala daerah harus mendorong kebangkitkan sektor swasta dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Arahan ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam alam perayaan HUT ke-23 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang berlangsung di Kebumen, Jawa Tengah (22/06/2023).

“Di tengah jalannya pemerintahan ini ada kepala daerah yang baru masuk, sehingga ini tidak seragam masa baktinya. Di sinilah nantinya spirit pilkada serentak ini akan memudahkan sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dengan di Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang mencakup sebanyak 552 daerah di seluruh Indonesia,” katanya.

Tito juga mengingatkan esensi otonomi daerah bukan hanya pemekaran wilayah, namun bagaimana daerah bisa melaksanakan wewenang yang didelegasikan dari pusat. “Serta ujungnya adalah daerah bisa mandiri secara fiskal. Kemandirian fiskal yang ideal ini bisa ditandai dengan kemampuan pendapatan asli daerah di atas transfer dana dari pusat. Jika sudah di tahap ini, maka daerah bisa membuat program apapun. Sebaliknya jika kemandirian fiskal rendah, maka sulit bagi daerah untuk bisa melompat, karena uangnya akan habis untuk belanja pegawai,” ungkap Menteri Tito.

Kemandirian fiskal ini, lanjut Tito, menjadi tantangan bagi para kepala daerah. Kuncinya adalah bagaimana menerapkan strategi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menghemat anggaran dengan prinsip efektif-efisien serta tepat sasaran. Khusus strategi meningkatkan PAD ini, Tito menggarisbawahi agar para kepala daerah bisa menghidupkan sektor swasta dan UMKM. Ia berujar, “Daerah-daerah yang tidak bisa menghidupkan sektor swasta dan UMKM, dia tidak akan pernah bisa mendapatkan PAD tinggi. Berikan insentif kepada para investor yang akan masuk dan permudah ijin usahanya. Tinggalkan mindset lama yang bilang kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah,” tutur dia.

Di akhir sambutan Tito berpesan, “Perlu kerjasama pusat dan daerah agar situasi ini tetap terjaga dengan baik, inflasi terkendali dan bahan pokok terjamin stok dan harganya terjangkau.”

Sementara itu Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mewakili para bupati mengapresiasi langkah Mendagri yang concern dan intens memimpin rapat dengan para kepala daerah agar aktif memantau tingkat inflasi yang terjadi di daerah dan selalu memberikan arahan jika terjadi lonjakan inflasi di daerah.

“Rekan-rekan bupati tentunya berupaya keras untuk bangkit dari keterpurukan di bidang ekonomi akibat pandemi Covid-19. Selain penambahan dana dari Pusat melalui DAU dan DAK, Pemda perlu memiliki sumber lain untuk pembangunan, yaitu melalui investasi. Investasi ke daerah menjadi salah satu alternatif untuk membangkitkan kembali perekonomian di daerah,” ujarnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Sutan Riska melaporkan bahwa pada 20-22 Juli 2023 bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Kabupaten Tangerang, Apkasi akan menyelenggarakan Pemeran Perdagangan, Pariwisata dan Investasi bertajuk Apkasi Otonomi Expo Tahun 2023. Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya Rapat Kerja Nasional ke-15 Apkasi pada tanggal 20 Juli 2023.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang didapuk memberikan sambutan selaku Dewan Penasehat Apkasi Tingkat Provinsi mengajak para kepala daerah yang tergabung di Apkasi untuk berpikir kreatif menyikapi situasi dan kondisi. “Kita semua di daerah tentu merasakan yang namanya refokusing anggaran, namun sebagai kepala daerah kita tidak boleh mengeluh tanpa solusi. Di sinilah tantangannya agar kita bisa berinovasi dengan keterbatasan anggaran. Melalui Apkasi inilah, kita bisa menghidupkan sharing session, saling sinergi dan kolaborasi antar satu daerah dengan daerah lainnya,” katanya.

Sinergi dan kolaborasi antar daerah ini diamini oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang kali ini menjadi tuan rumah syukuran HUT Apkasi. “Gotong royong dan kebersamaan para bupati di Apkasi ini menginspirasi kami menghadirkan kegiatan skala nasional yakni Kebumen International Expo yang sudah berlangsung dua kali. Dari kegiatan semacam ini, terbukti mampu membawa investor masuk dengan nilai ratusan miliar. Hal ini juga memberikan ruang bagi para pelaku usaha UMKM, pekerja seni dan sektor swasta untuk terlibat aktif, saling bahu membahu, bergerak bersama bangkit setelah terpuruk 2,5 tahun karena pandemi,” tukas Arif.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved