Technology Trends

BRI dan Kemenkominfo Mengakselerasi Digitalisasi dengan Database NoSQL

Ilustrasi foto : Istimewa

Era digitalisasi ini mendorong perusahaan memberikan aplikasi tanpa batas untuk semua memberikan layanan kepada pelanggan, karyawan, atau mitra bisnis. Untuk memenuhi kemampuan ini dibutuhkan data yang dapat diskalakan sehingga kemampuan analitik dapat dijalankan secara maksimal. Database NoSQL merupakan rujukan pelaku bisnis untuk dapat meningkatkan skalabilitas dan kinerja data terutama bagi sektor business to business (B2B).

Database NoSQL cloud-native memberikan solusi karena dapat memberikan fleksibilitas, kinerja, skalabilitas, dan nilai finansial yang lebih baik, karena mampu digunakan untuk semua aplikasi cloud, seluler, lokal, hibrid, cloud terdistribusi, dan edge computing untuk kebutuhan bisnis.

Genie Yuan, Head of Solutions Engineering Asia Pacific & Japan Couchbase menyampaikan, sistem NoSQL memberikan fleksibilitas dan kinerja andal yang telah teruji, khususnya sektor bisnis untuk enterprise. Genie mengatakan salah satu konsumen, Cisco Systems, yang menerapkan database NoSQL itu mendapatkan solusi bagi bisnis B2B untuk meningkatkan skala dan kinerja tanpa kerumitan.

Genie menjelaskan perusahaan kabel di seluruh dunia menggunakan aplikasi VSRM (Videoscape Session Resource Manager) Cisco untuk mengaktifkan layanan siaran, sesuai permintaan, dan perekam video digital (DVR) mereka selama lebih dari 100 miliar sesi pengguna per tahun. Ketika VSRM menjadi terlalu rumit untuk diskalakan, Cisco memutuskan untuk memindahkan platform ke database NoSQL di cloud. “Penggunaan dengan database NoSQL mampu menjaga konsistensi data kami yang kuat, latensi rendah yang andal, dan waktu respons 500 mikrodetik yang konsisten dalam skala besar” terang Genie pada Selasa (18/07/2023).

Genie, dalam keterangan tertulisnya ini, menyebutkan kemampuan ini membantu Cisco memperkuat perhelatan akbar seperti KTT G20 2022 di Bali untuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Selain itu, Cisco juga mendukung transformasi digital Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi jaringan yang aman dan gesit, menangani berbagai beban lalu lintas WAN di seluruh kepulauan Indonesia yang luas dengan penyebaran dan integrasi aplikasi yang lebih cepat.

Manfaat penggunaan database NoSQL juga mampu menangani data yang kompleks dan tidak terstruktur dalam transaksi B2B. Menurut survei yang dilakukan oleh produsen penyimpanan data dengan perangkat keras (hard disk) Seagate, sebanyak 68% data bisnis tidak digunakan. Akibatnya, perusahaan mengalami banyak kerugian dan menghadapi risiko peraturan dan kepatuhan jika mereka memiliki ketidak jelasan tentang data apa yang harus mereka gunakan.

Genie menyampaikan bahwa bisnis dapat memanfaatkan database NoSQL untuk data mereka dengan sebaik-baiknya dan benar-benar mengubah bisnis mereka. Melalui database NoSQL , perusahaan dapat memanfaatkan ketersediaan ruang data yang tinggi dan mendukung pengalaman omnichannel yang berdampak pada biaya operasional cloud tetap rendah

Mengelola lapisan penyimpanan data yang diisi atau diisi oleh sumber lain dan diterapkan sebagai “tampilan tunggal” di beberapa silo merupakan tantangan. Database cloud NoSQL terdistribusi memungkinkan bisnis untuk mengkonsolidasikan beberapa lapisan yang secara tradisional membutuhkan banyak solusi titik berbeda untuk dapat bekerja, hal ini memastikan daya tahan dan keandalan, serta kemampuan kinerja dan skalabilitas yang lebih besar.

Lanskap teknologi di Indonesia telah berkembang, didorong oleh faktor-faktor seperti meningkatnya penetrasi internet, pertumbuhan e-commerce, dan proliferasi aplikasi seluler. Genie menjelaskan pentingnya penggunaan database NoSQL dalam pertumbuhan teknologi di Indonesia yang dapat menawarkan keuntungan seperti skalabilitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menangani data tidak terstruktur dan semi-terstruktur, yang dapat bermanfaat bagi bisnis B2B di pasar Indonesia.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved