Pandemi Covid-19 memberikan tantangan-tantangan baru dalam pengelolaan sumber daya manusia (HR) di dalam sebuah perusahaan. Tantangan baru mengharuskan perusahaan membuat terobosan-terobosan baru agar kesehatan karyawan tetap terjaga, baik kesehatan fisik, finansial, karir, dan sosial.

Nina Hatumena selaku Head of Human Resources Business Partner PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Indonesia) mengungkapkan saat pandemi Covid-19 terjadi, banyak karyawan kurang bergerak sehingga bobot badan karyawan meningkat saat sudah masuk ke kantor. Sadar akan kondisi berat badan yang tidak ideal, akhirnya banyak karyawan menerapkan gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga agar kembali mendapatkan berat badan yang ideal.

“Kami sudah menerapkan hybrid working arrangement, karyawan memiliki waktu luang lebih (baik sebelum ke kantor atau pulang dari kantor) yang dimanfaatkan untuk berolahraga. Karyawan kami cukup aware untuk menjaga kesehatan tubuh, maka yang kami alami Perusahaan mengalami penurunan dari medical benefit, ini menjadi poin baik untuk perusahaan,” ujarnya (20/07/2023).

Perusahaan juga memberikan berbagai program untuk kesehatan fisik para karyawannya. Allianz bekerja sama dengan Olympic dan Paralympic, sehingga dapat mendatangkan pelatih dari Pelatnas untuk memberikan tambahan wawasan tentang pentingnya tubuh yang sehat dan trik olah raga yang baik. Kegiatan olah raga seperti yoga, zumba, dan Allianz Runner, badminton, basketball, juga difasilitasi.

Selanjutnya dalam menghadapi tantangan financial wellbeing, Allianz Indonesia berhasil mengubahnya menjadi peluang yang dapat mensejahterakan karyawannya. Nina mengaku selama pandemi terjadi hingga saat ini, Allianz Indonesia tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawannya, gaji tidak ada yang dipotong, bahkan performa bonus juga tetap diberikan. Hal ini jarang terjadi karena banyak perusahaan melakukan PHK akibat kondisi bisnis yang lesu.

Bahkan, lanjut Nina, Allianz Indonesia berhasil menambah sejumlah benefit baru untuk para karyawannya. Seperti contoh Allianz Indonesia memberi benefit pemberian paket data untuk karyawan. “Makanya kami bilang tantangan sekaligus menjadi opportunity bagi perbaikan untuk perusahaan,” kata Nina.

Di sisi karir progression, karyawan Allianz Indonesia banyak memberikan feedback kepada perusahaan. Mereka berpikir apa yang perlu di-update untuk karir mereka ke depannya sehingga mereka tidak stagnan dalam satu posisi. Para karyawan Allianz Indonesia memberikan feedback untuk upgrade diri, upskilling, reskilling, dan meminta job assignment ke luar Indonesia.

“Kemarin ada dua karyawan kami yang ditempatkan secara permanen di Head Office Allianz di Munich. Semenjak pandemi selesai juga ada beberapa karyawan yang sudah melakukan short term assignment ke kantor regional di Singapura,” ucap Nina mengungkapkan.

Sementara dalam mengubah tantangan social wellbeing, Allianz Indonesia menerapkan hybrid working arrangement 60% di kantor berbanding 40% dari rumah. Allianz Indonesia kesulitan menarik karyawan 100% bekerja di kantor, sehingga kami menerapkan hal tersebut. “Selama ada result yang bisa diberikan karyawan kepada perusahaan, untuk kami tidak menjadi masalah,” ujarnya.

Hasil dari upaya-upaya tersebut, engagement score karyawan Allianz Indonesia hingga saat ini selalu di atas 90%. Jika dibandingkan dengan Allianz di negara lain, Allianz Indonesia berada di tiga teratas engagement score terbaik di dunia.

“Engagement score ini berbanding lurus dengan capaian atau kinerja perusahaan. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan score kami pada tahun 2019, di mana kita belum masuk masa pandemi. Ini kebanggan bagi kami, dari feedback para karyawan perusahaan juga senantiasa akan melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga karyawan juga puas terhadap perusahaan, maupun perusahaan puas terhadap kinerja mereka,” ucapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id