Technology Trends

Telkom Tingkatkan Kinerja UMKM Melalui Marketplace Procurement

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tercatat menyumbang kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Menurut laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan pada Oktober 2022, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 65 juta pelaku UMKM yang berpotensi memberikan kontribusi hingga lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai BUMN dengan kekuatan digitalnya, konsisten mendukung peningkatan kinerja UMKM dengan menghadirkan marketplace PaDi yang berada di bawah umbrella brand Leap-Telkom Digital (Leap).

Hadirnya PaDi UMKM sebagai e-commerce pengadaan produk barang dan jasa secara Business to Business (B2B), memfasilitasi para pelaku UMKM untuk mewujudkan mimpi memperoleh akses jaringan pasar yang lebih luas serta membuka jalan bagi para pelaku UMKM di tanah air untuk dapat melakukan transaksi dengan berbagai BUMN.

“PaDi UMKM menjadi upaya Telkom membuat para pelaku UMKM untuk dapat lebih sejahtera, sekaligus mendorong adopsi digital yang berimbas pada peningkatan kemampuan digital masyarakat agar terciptanya kedaulatan digital di Indonesia,” ujar Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid pada momen Media Gathering PaDi UMKM (03/08/2023).

Untuk diketahui, sejatinya sudah hampir tiga tahun 95 BUMN bersama-sama mendukung UMKM naik kelas, lebih dari 10.000 buyer group sudah menjadikan PaDi UMKM sebagai platform digital untuk pengadaan kebutuhan kantornya. Selain itu, saat ini PaDi UMKM juga sedang memperluas jaringan pasar hingga ke luar BUMN, guna memperkuat peran UMKM dalam ekosistem ekonomi yang semakin terintegrasi.

Tak hanya itu, hingga pertengahan tahun 2023 PaDi UMKM mencatatkan nilai total transaksi Rp7,5 triliun dari lebih 340 ribu transaksi di 100 ribu UMKM. Nilai transaksi tersebut tidak hanya berasal dari BUMN, tetapi juga dari luar BUMN (swasta) yang terdaftar di platform PaDi UMKM.

Sepanjang tahun 2022, total nilai transaksi UMKM di PaDi UMKM mencapai lebih dari Rp5 triliun, mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan nilai transaksi Rp1,8 triliun pada 2021 dan Rp172 miliar pada 2020.

Hasil positif tersebut dipicu oleh berbagai fitur yang memudahkan pelaku UMKM dalam bertransaksi di platform PaDi UMKM. Misalnya fitur Invoice Financing yang membantu pendanaan modal usaha UMKM, fitur Request for Quotation (RFQ) yang memberikan kemudahan dalam membantu UMKM memenuhi permintaan kebutuhan barang atau jasa secara sekaligus dalam satu proses sistem digital yang difasilitasi oleh PaDi UMKM.

Bukan hanya mempertemukan pelaku UMKM dan BUMN secara daring, salah satu inisiatif yang dilakukan oleh PaDi UMKM untuk mendorong transaksi UMKM adalah melalui kegiatan bertajuk Business Matching yang dilakukan berkala secara luring (offline).

Kegiatan Business Matching telah terselenggara di banyak kota di Indonesia, seperti di Semarang, Denpasar, Batam, Makassar, Pontianak, Padang, Balikpapan, Jakarta, Bandung, dan yang terakhir adalah Kota Surabaya pada Mei 2023 lalu. Seluruh kegiatan Business Matching yang telah diselenggarakan oleh PaDi UMKM ini menghasilkan nilai total hingga lebih dari Rp447 miliar dan melibatkan lebih dari 220 UMKM.

CEO PaDi UMKM Jimmy Karisma Ramadhan menambahkan, tidak hanya untuk peningkatan transaksi secara online, PaDi UMKM juga menyelenggarakan kegiatan offline seperti Business Matching, Bazar UMKM Untuk Indonesia, maupun PaDi Expo.

“Business Matching kami selenggarakan berkala dengan lokasi yang berbeda, sedangkan Bazar UMKM biasanya kami selenggarakan sebulan sekali dan telah melibatkan lebih dari 600 UMKM. Sementara PaDi Expo yang didukung oleh setiap BUMN, di tahun ini saja telah melibatkan hampir 400 UMKM,” katanya.

Fajrin menambahkan bahwa langkah ini dapat mendukung visi Telkom menjadi Digital Telko, bukan konektiviti saja. “Kami mwngkurasi produk, kualitas dan harga yang bisa menjadi bagian daei PaDI,” katanya. Menariknya PaDI menintegrasikan sistemnya dengan ERP beberapa perusahaan yang menjadi klien-klien UMKM.

PaDI menciptakan eksosistem agar bisnis bisa menyediakan pengadaan lebih efisien. Saat ini sudah ada 100 ribu seller dengan 52 kategori. Selaian UMKM produk, banyak juga terlibat di jasa, material kontsruksi, jasa EO dan sebagainya.

Setelah semester kedua tahun ini sudah ada tambahan nilai transaksi Rp 3-4 triliun. “Penambahan UMKM tidak ada, jadi kami lebih ke dorong penambahan nilai transaksi, mengembangkan fitur baru agar meningkatkan user experience dan akses pembiayaan, menghadirkan fitur tender dan sebagainya. Hasilnya, 86% UMKM yang bersama PaDI mendapatkan kenaikan omset dalam setahun,” katanya.

Pembinaan juga dilakukan. Awalnya dengan webinar, sayangnya ini tidak ada follow up, lalu dihadirkan PaDI Academy, dengan batch-batch. Perbedaan batch agar UMKM dengan size dan kemampuan selevel bisa ada di pelatihan yang sama.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved