Harga saham PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau Cinema XXI pada 2-4 Agustus 2023 naik 12,59% atau menjadi Rp 304 dari Rp 270. Saham emiten jaringan bioskop ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pekan lalu dengan menerbitkan 8,33 miliar saham baru atau 10,1% dari jumlah saham tercatat dan harga perdanananya dipatok Rp 270/unit. Perseroan menggalang dana senilai Rp 2,25 triliun dari aksi korporasi ini. Saham yang berkode CNMA ini aktif ditransaksikan investor sejak debut perdana di BEI.

Perseroan mengapresiasi investor terhadap saham CNMA. “IPO merupakan menjadi momentum untuk Cinema XXI menjadi perusahaan publik yang mempraktikkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta aspek lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG), termasuk mengokohkan komitmen kami dalam mengembangkan industri film Tanah Air,” tutur Direktur Utama CNMA, Hans Gunadi dalam keterangannya yang dikutip SWAonline pada Senin (07/08/2023).

Dana IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI. Rencananya, manajemen CNMA akan menggunakan sekitar 65% dari total dana hasil IPO itu untuk belanja modal menambah jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Cinema XXI berencana untuk menambah jumlah layar sekitar 10% per tahun hingga lima tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

Kemudian, sekitar 15% dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Sisanya, sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.

Berdasarkan survei oleh Euromonitor International di awal 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan jumlah layar. CNMA pada 2022 membukukan pendapatan sebesar Rp 4,40 triliun atau setara dengan 64% perolehan pendapatan pada 2019 sebesar Rp 6,89 triliun. Pada kuartal pertama 2023, pendapatan Cinema XXI meningkat sebesar Rp 247,6 miliar atau 39,0%, menjadi Rp 883,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 635,6 miliar untuk periode yang sama di 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.

Swa.co.id