Technology Trends

Cara Tingkatkan Kemampuan UKM dalam Pemanfaatkan Platform Digital

Ilustrasi pemasaran secara digital

Data Kementerian Komunikasi dan Informasi, terdapat sekitar 12 juta UKM baru selama periode pandemi Covid-19 sehingga totalnya menjadi 64 juta unit usaha. Dari total tersebut, baru sekitar 32% UKM yang go digital. Tantangan UKM go digital mulai dari keterbatasan pemahaman teknis hingga kesulitan akses talent yang dibutuhkan.

UKM juga harus memahami bahwa dalam satu dekade terakhir terjadi perubahan signifikan di dunia media sosial dan search engine optimization (SEO). Contohnya Facebook pada 10 tahun lalu menjadi media sosial primadona. Namun, kini tren telah bergeser ke Instagram dan TikTokdengan konten yang didominasi oleh tayangan video.

Dinamika itu membuat perubahan dalam kebutuhan talent dan jasa untuk mendukung bisnis UKM. Saat ini, UKM lebih membutuhkan videografer hingga tools untuk membuat video. Selain itu, dari sisi search engine optimization (SEO) juga banyak mengalami perubahan algoritma yang signifikan dalam satu dekade terakhir. Kini, strategi SEO lebih tekonsentrasi pada penciptaan konten yang sesuai dan relevan dengan audiens.

Dari pengalaman Sribu.com, platform yang menyediakan freelancer terkurasi dan telah melayani sekitar 30.000 UKM di Indonesia selama 11 tahun terakhir, mencatat beberapa kebutuhan kliennya selama ini mencakup mulai dari branding, packaging, logo, foto makanan, foto minuman, data entry, content upload, dan manajemen media sosial.

Namun, seringkali terdapat banyak UKM yang mengalami kesulitan dalam menentukan sumber daya manusia yang mereka butuhkan, khususnya pengambilan keputusan untuk merekrut jasa freelancer atau karyawan penuh waktu. Bahkan banyak pula ditemukan pemilik bisnis melakukan semua pekerjaan, hal ini sebetulnya bukanlah ide yang baik, karena pemilik bisnis seharusnya lebih fokus pada pengembangan bisnisnya.

Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.com mengatakan, sebenarnya untuk menilai kebutuhan itu cukup mudah, UKM dengan keuntungan sekitar Rp10 juta – Rp20 juta per bulan hingga sekitar Rp300 juta per tahun direkomendasikan untuk memanfaatkan jasa freelancer. Namun apabila bisnis sudah mulai berkembang dan naik level, contohnya ingin ekspansi, pembukaan cabang baru atau menjangkau customer lebih luas lagi, UKM bisa mulai mempertimbangkan untuk merekrut karyawan penuh waktu.

“Untuk itu, kami juga menyediakan opsi hire freelance menjadi full time di bidang IT, seperti web developer dan pengembang aplikasi/program. Ke depannya, akan lebih banyak freelancer bidang lain yang bisa direkrut langsung oleh UKM,” ujarnya.

Untuk UKM yang baru saja dimulai atau dalam tahap berkembang, disarankan untuk memanfaatkan layanan freelancer sebagai cara efektif untuk mengelola biaya, sehingga bisnis dapat tumbuh. Sribu.com hadir sebagai solusi bagi kekhawatiran dalam mencari freelancer berkualitas, dengan menyediakan platform yang menawarkan freelancerterkurasi.

Secara keseluruhan, terdapat tiga cara UKM bisa sukses bersama Sribu.com: pertama, kontes desain, di sini UKM bisa mendapatkan puluhan hingga ratusan desain berkualitas dengan biaya hanya 1 desain saja. Layanan ini spesial untuk kebutuhan desain. Kedua layanan 1 on 1 dengan freelancer untuk kebutuhan UKM seperti, desain grafis & branding, web & pemrograman, pemasaran & periklanan, penulisan & penerjemahan, dan video, fotografi & audio. Ketiga, [ackage, di sini UKM bisa mengambil layanan paket beberapa kebutuhan yang nanti akan diprovide oleh Sribu.com bersama para talent freelancer terkurasinya.

Hal terpenting bagi UKM ketika menggunakan jasa freelancer adalah memberikan instruksi yang jelas agar hasil pekerjaannya bisa sesuai dengan ekspektasi. Lalu, untuk menentukan freelancer yang paling cocok sesuai kebutuhan, UKM yang memanfaatkan layanan Sribu.com bisa memilih kategori dan sub kategori yang sesuai. Dengan begitu, data freelancer yang bisa dipilih klien menjadi lebih terkurasi dan sesuai dengan kebutuhan.

Dengan berbagai pilihan layanan itu, para klien Sribu.com mengaku bisa mendapatkan freelancer dengan cepat, mudah, dan sesuai kebutuhan. Terlebih, terdapat berbagai paket yang telah disesuaikan, sehingga mudah untuk melakukan detail scope of work (SOW), brief, dan expectation, agar dapat mendapatkan hasil akhir yang optimal.

Hingga saat ini, Sribu.com telah mejangkau ribuan klien dari berbagai industri, mulai dari Fashion, FnB, FMCG hingga IT Service. Bagi UKM yang hendak mencari talenta freelance yang terkurasi, ataupun karyawan penuh waktu, Sribu.com bisa menjadi opsi yang dapat diandalkan. Platform Sribu.com juga semakin unggul dengan menghadirkan Sribu Security Guarantee yang menjamin kualitas freelancer yang disediakan, keamanan dalam proses pembayaran, hingga dukungan dari tim yang responsif.

Salah satu tantangan yang juga peluang bagi pengembangan bisnis UKM adalah implementasi AI generative dalam proses operasional bisnis. Menurut riset McKinsey, penggunaan Generative AI tools bisa meningkatkan produktivitas sebuah divisi dalam satu organisasi sebesar 35% – 55%.

Ryan menambahkan, bukan berarti keberadaan Generative AI tools bisa membuat proses bisnis 100% otomatis. Pasalnya, teknologi generative AI mengacu pada satu sumber yang tercampur aduk, beda dengan kreativitas manusia yang unik. Seperti, desain logo dan strategi marketing yang ditunjukkan kepada manusia tetap membutuhkan human touch.

“Jadi, pada akhirnya kebutuhan talent manusia akan selalu ada. UKM bisa lebih terhubung ke customer dengan cara kreatif yang dirancang oleh talenta berkualitas. AI di sini digunakan untuk mempermudah pekerjaan talent manusia, bukan untuk menggantikannya,” ujarnya.

Ke depannya, Sribu.com juga akan terus mengembangkan platform-nya seperti membuat white labelling system hingga meluncurkan mobile app.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved