Management Technology Trends

Semester I/2023, PGN Berhasil Tekan Emisi 237 Ton CO²eq

PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina memainkan peran dalam pemanfaatan gas Bumi. Tidak hanya untuk kegiatan bisnis, tetapi juga ikut menjawab isu lingkungan untuk kualitas udara yang lebih baik.

Perusahaan telah menyalurkan 976 BBTUD gas Bumi hingga Triwulan 1 tahun 2023. Terdapat peningkatan volume penyaluran gas Bumi dibandingkan periode yang sama tahun 2022, manandakan ada dampak yang meningkat pula terhadap lingkungan. Bagaimanapun, gas Bumi merupakan bahan bakar yang rendah emisi sehingga lebih ramah lingkungan.

Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN mengatakan bahwa PGN s berperan dalam mewujudkan bauran energi nasional ramah lingkungan pada masa transisi energi. “Semester 1 2023, PGN Grup berhasil mencatatkan pengurangan emisi sebesar 237 Ton CO²eq. Dalam jangka panjang, PGN berkomitmen mewujudkan penggunaan energi low carbon, sehingga terus berkontribusi dalam menghadapi perubahan iklim yang menjadi isu global saat ini,” katanya dikutip dalam keterangan resmi, Senin (21/008/2023)

Di lingkungan perusahaan, PGN juga menerapkan penggunaan energi yang ramah lingkungan dan konsumsi energi yang efisien. Inisiatif efisiensi konsumsi energi tersebut berdampak langsung pada berkurangnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan.”Berbagai inisiatif terkait lingkungan dilakukan terutama untuk mengurangi konsumsi energi, tingkat emisi dan limbah. Upaya efisiensi energi diantaranya melalui pengaturan pola operasi Gas Turbine Compressor, pemasangan soft starter pada after cooler, hingga penggunaan AC dan lampu yang hemat energi,” tambah Rachmat.

Sepanjang tahun 2022, PGN berhasil mencatatkan pengurangan emisi (Ton CO2eq) sebesar 132.092,17 atau meningkat 32% dibandingkan tahun 2021. Pemanfaatan gas bumi untuk berbagai kebutuhan merupakan upaya nyata PGN dalam menjaga kualitas lingkungan karena karakter gas bumi sebagai energi fosil yang paling ramah lingkungan.

“Untuk industri, PGN menyalurkan dalam jumlah besar. Selain untuk efisiensi produksi, pembakarannya lebih sempurna sehingga tidak menimbulkan asap pekat yang tidak baik untuk udara sekitar. Ini juga menarik bagi para investor yang concern terhadap sumber energi hijau,” ujar Rachmat.

PGN juga berkomitmen mengembangkan jaringan gas untuk rumah tangga. Satu juta jaringan gas untuk sektor rumah tangga berpotensi dapat menekan emisi karbon hingga 60.000 CO² per tahun. Program ini juga dapat membantu pemerintah menurunkan impor energi dan menekan biaya subsidi energi.

“Menjawab isu kualitas udara di beberapa daerah akhir-akhir ini, gas Bumi juga bisa menjadi alternatif bahan bakar kendaraan. Gas Bumi memiliki nilai oktan tinggi dan rendah emisi, menjadikan emisi BBG sebagai bahan bakar yang rendah emisi hingga 20%. Hal ini membuat kualitas udara menjadi lebih baik,” jelas Rachmat.

Dalam peningkatan inisiatif pemanfaatan gas yang bersifat renewable (terbarukan), PGN telah melakukan kajian untuk mendapatkan potensi sumber gas Bumi dari limbah kelapa sawit yang berada di sekitar jaringan gas yaitu biomethane.

Berdasarkan kajian yang dilakukan, besar potensi pasokan gas metana (CH4) dari sumber limbah kelapa sawit ini adalah sebesar 195 MMscfd yang berlokasi di Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Melalui peran menyalurkan gas bumi dan energi ramah lingkungan, PGN berkomitmen untuk mewujudkan bauran energi nasional dalam masa transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission (NZE) di 2060.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved