Strategy

Strategi Xavier Marks Kejar Omzet Rp10 Triliun di 2023

Xavier Marks
Transformasi digital Xavier Marks ditandai dengan hadirnya berbagai inovasi digital untuk para agen dan klien. (Foto: Wisnu/SWA)

Xavier Marks Indonesia menargetkan pertumbuhan omzet Rp10 triliun hingga akhir tahun 2023. Target tersebut didasarkan pada optimisme perusahaan dalam melihat prospek industri properti yang diyakini masih positif.

Daniel Sunyoto, Presiden Direktur Xavier Marks Indonesia mengatakan, tahun ini ada pergeseran market di mana banyak investor level premium dan high-end mulai menggelontorkan dananya untuk membeli properti yang cukup besar. Market ini yang mendominasi transaksi Xavier Marks di semester I 2023.

“Tahun ini, mayoritas transaksi didominasi oleh market high end, para orang kaya mulai belanjanya di 2023 ini. Mungkin di tiga tahun kemarin mereka masih wait and see, tapi karena ternyata situasi masih baik-baik saja dan ada kekhawatiran inflasi sehingga mereka memutuskan kembali berinvestasi di properti. Jika mereka pegang cash terus, saat terjadi inflasi nilai uang ini akan menurun,” jelas Daniel kepada SWA Online (24/08/2023).

Kinclongnya prospek tersebut membuat brand jaringan perusahaan pemasaran properti ini memperkuat transformasi digital sebagai strategi andalan perusahaan. Salah satu pencapaian dalam perjalanan transformasi digital Xavier Marks adalah hadirnya aplikasi Xmart sebagai platform terintegrasi bagi semua aktivitas terkait properti.

Tujuan aplikasi ini tidak hanya mempermudah interaksi antara agen dan klien, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan pengalaman dalam bertransaksi. Menurut Daniel, aplikasi ini menyediakan jangkauan listing yang lebih luas dengan mengoptimalkan fitur-fitur yang telah disediakan seperti fitur online KPR, booking jadwal dengan notaris, melakukan pengiriman dokumen kepada notaris terkait, membuat konten digital untuk disebarkan kepada customer, hingga penandatanganan kontrak pemasaran secara remote dengan customer.

“Aplikasi ini kami sudah persiapkan jauh sebelum pandemi dan ditargetkan untuk menjadi digital assistant yang membuat agen properti kami bisa bekerja darimanapun. Dulu dengan metode konvensional, agen bergantung sekali dengan kantor cabang dan dukungan para staf in-house untuk mereka bisa bekerja. Dengan menggunakan Xmart, semua kebutuhan agen untuk melakukan pekerjaanya dapat didukung oleh digital assistant,” ungkap Daniel.

Ke depan, Xmart diharapkan dapat menjadi super apps yang tidak hanya membuat agen bekerja dengan lebih mudah, tetapi juga membuat customer dapat mencari properti dengan jauh lebih cepat tanpa harus datang ke lokasi.

Perusahaan yang telah berdiri sejak 2017 ini juga menyadari pentingnya peran agen dalam mendorong pertumbuhan industri properti nasional melalui digitalisasi. Melalui berbagai media mulai dari aplikasi hingga digital training, perusahaan berusaha membekali setiap agen dengan wawasan digital.

Hadirnya XMarks Digital Academy menjadikan Xavier Marks sebagai satu-satunya real estate agent yang memiliki program Certified Digital Agent (CDA) dan Certified Digital Office (CDO) dengan layanan Digital Video Content, Video Home Viewing dan Digital Marketing Strategy, yang memberikan kemudahan untuk memaksimalkan potensi diri dan eksplorasi untuk para agennya.

“Adopsi digital menjadi sebuah hal yang krusial. Sebagai pelaku di industri properti, kami dihadapkan pada tuntutan untuk terus beradaptasi guna menjawab permintaan pasar saat ini, yang sebagian besar berasal dari kalangan milenial, atau next generation property buyers,” ucap Daniel.

Kevin Hendrawan, Board of Shareholder sekaligus Digital Consultant Xavier Marks menambahkan bahwa ketika bergabung para agen akan diberi training untuk menjadi seorang content creator. Skill set content creator ini menjadi kurikulum di Xavier Marks yang terus di-update mengikuti perkembangan zaman.

“Jadi bukan dilatih menjadi videografer, melainkan content creator yang bisa sinematografi, editing, public speaking, memasarkan secara digital, hingga membangun tim. Ini membuka batasan-batasan ruang sehingga agen bisa memasarkan di seluruh Indonesia. Karenanya mau siapapun agen yang masuk, mereka akan dibekali skill set tersebut sehingga mereka bisa berjalan sendiri,” kata Kevin.

Hingga saat ini, Xavier Marks telah memiliki 77 kantor cabang yang tersebar di 16 kota besar di Indonesia. Kebutuhan properti yang kian melonjak juga membuat revenue Xavier Marks terus melambung naik sebesar 21,2% pada tahun 2022, 5.700 agen yang telah bergabung, dan lebih dari 119.000 listing properti.

Sebelumnya pada 2022, omzet transaksi Xavier Marks mencapai Rp7,56 triliun. Angka ini meningkat cukup signifikan dari tahun 2021 sebesar Rp6,71 triliun dan tahun 2020 sebesar Rp6,68 triliun. Ke depan, perusahaan juga menargetkan pembukaan cabang di kota-kota besar lain hingga mencapai 100 di akhir 2024. Adapun kota-kota yang sedang diincar di antaranya Makassar serta wilayah sekitar IKN seperti Banjarmasin dan Balikpapan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved