Keamanan siber atau cyber security kian berkembang dan semakin lebih canggih. Seiring dengan perkembangan teknologi baru dan masifnya ekslopoitasi celah keamanan, perusahaan mulai mempertimbangkan untuk menggunakan banyak solusi dalam rangka mempekuat keamanan sistem agar tidak mudah diretas oleh peretas.

Adanya Hackuity di Indonesia merupakan salah satu wujud komitmen Aplikasi pada penyempurnaan keakuratan standar penilaian kerentanan sistem information technology (IT) T. Hackuity adalah terobosan teknologi keamanan siber (cyber security) yang mengubah cara vulnerability management IT di perusahaan.

Hackuity diklaim menawarkan vulnerability management yang akurat, platform Hackuity mengatur semua praktik penilaian keamanan secara otomatis serta memperkaya temuan melalui algoritma. Selain itu, memberikan insight komprehensif mengenai terhadap paparan kerentanan dan metode lantas memprioritaskannya dalam memprediksi celah keamanan di sistem perusahaan. Metode tersebut adalah algoritma True Risk Score (TRS) yang mengklasifikasikan ancaman dan memprioritaskan tindakan perbaikan jauh melampau skor CVSS.

Pentingya melakukan tindakan pencegahan serangan siber, khususnya di industri penerbangan dan perbankan dan industri lainnya. Survey yang dilakukan tim internal 60% pelanggaran keamanan siber melibatkan kerentanan yang sudah diketahui sebelumnya namun masih belum diperbaiki dan 77% organisasi tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan perbaikan keamanan siber.

“Penting untuk menajaga keamanan data di setiap industri baik penerbangan maupun industri perbankan serta memastikan keseimbangan data dan adanya regulasi yang jelas terhadap pengamanan data di setiap sektor industri dalam menyediakan layanan dan pengalaman bagi konsumen,”ujar Christoper Chai, Solution Director APJC Hackuity, dalam acara media gathering di Jakarta (28/08/2023).

Untuk diketahui, Hackuity telah bermitra dengan Phintraco Group, Aplikasi Servis Pesona, dan Geosys Infradata.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id