Strategy zkumparan

Pabrik AC Sharp Senilai Rp582 Miliar Siap Beroperasi

Peresmian pabrik AC baru Sharp Indonesia. (dok Sharp)

Pabrik produk penyejuk udara (AC) milik Sharp yang dibangun sejak Februari 2022 dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar, rampung dikerjakan. Mengusung konsep ramah lingkungan, pabrik AC Sharp yang menempati lahan seluas 3,5 Ha dari total luas pabrik Sharp Indonesia sebesar 31 hektare di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC) siap dioperasikan.

Shinji Teraoka selaku Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan pembukaan pabrik AC di dalam negeri merupakan langkah Sharp Indonesia guna memenuhi permintaan pasar domestik dan juga ekspor. Posisi geografis Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa turut berdampak pada tingginya permintaan akan produk penyejuk udara di Indonesia.

Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki iklim tropis, di mana matahari terus bersinar sepanjang tahun dengan suhu yang relatif tinggi. Shinji optimistis kehadiran pabrik baru ini dapat meningkatkan pangsa pasar hingga 30%.

“Saat ini Sharp menempati posisi pertama di pasar AC Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 24%. Memiliki kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun untuk tahun pertama dan akan terus menambah kapasitas produksi sejalan dengan perkembangan bisnis kami hingga 1,2 juta unit per tahunnya,” ungkap Shinji Teraoka usai peresmian pabrik, kemarin.

Adanya pabrik baru ini membuat Sharp akan menyerap tenaga kerja baru yang akan ditempatkan pada posisi produksi, distribusi hingga purna jual. Tidak hanya itu, Sharp pun memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjadi mitra sebagai pemasok suku cadang maupun kanal penjualan.

“Saat ini Sharp Indonesia telah mempekerjakan sebanyak 700 karyawan dan kemungkinan akan terus bertambah. Sharp juga telah menggunakan 60% komponen lokal yang berasal dari 30 suplier,” ucap Teraoka.

Perwakilan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Taufik Bawazier menyampaikan, Penanaman Modal Asing masih berkontribusi paling besar pada realisasi semester ini, yaitu mencapai Rp 363,3 triliun, atau tumbuh 53,5% secara tahunan (yoy). Kepercayaan investor, baik dari dalam dan luar negeri terhadap kebijakan pemerintah di bidang investasi, maupun iklim industri, menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan realisasi investasi di Indonesia.

“Harapannya dengan semakin lengkapnya struktur industri elektronik baik hilir maupun komponen di dalam negeri, hal ini mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi produk elektronika yang dapat menyuplai kebutuhan baik di dalam negeri maupun pasar internasional,” kata Taufik.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved