Capital Market & Investment

Erajaya Memperkuat Empat Vertikal Bisnis dan Ritel di Omnichannel

Foto : Erajaya.

Laju bisnis perusahaan peritel pada tahun ini terdongkrak oleh konsumsi domestik dan mobilitas masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomian Indonesia pada semester I/2023 sebesar 5,11% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode ini, sektor usaha perdagangan besar dan eceran naik sebesar 4,97% yang didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, konsumsi, dan mobilitas masyarakat.

Kinerja penjualan eceran, merujuk data Bank Indonesia, menunjukkan sinyal optimis. Ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2023 sebesar 212,7, atau tumbuh positif sebesar 6,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sinyal ini tecermin jug dari kinerja finansial perusahaan ritel di berbagai sektor industri.

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), misalnya, membukan penjualan senilai Rp 28,9 triliun di semester I/2023. Raihan ini tumbuh sebesar 23,5% dari Rp 23,4 triliun pada periode yang sama di 2022. Perseroan pun mencetak laba bersih Rp 458,7miliar pada Januari-Juni tahun ini.

Hasan Aula, Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada, menjabarkan Erajaya meyakini kondisi sektor ritel di Indonesia pada awal tahun ini tetap memberikan tren yang positif di tengah ketidakpastian akibat perlambatan ekonomi global. “Seiring dengan transisi menuju endemik, perseroan mencermati tumbuhnya penjualan yang dipengaruhi peningkatan mobilitas masyarakat. Erajaya terus mengembangkan jaringan ritel dengan menambah 323 toko baru pada semester I tahun 2023, sesuai dengan komitmen dalam memperluas bisnis dan jaringan Erajaya Grup,” tutur Hasan yang dikutip pada Kamis (31/8/2023).

Perseroan mempraktikkan strategi ekspansi footprint ritel. Hingga Juni 2023 Erajaya telah memiliki 1.944 gerai yang tersebar di Indonesia, Singapura dan Malaysia, didukung oleh 100 pusat distribusi dan lebih dari 68.000 toko ritel pihak ketiga. Selain itu, Erajaya berkolaborasi dengan mitra melalui program Erafone Cloud Retail Partner. Pertumbuhan program ini terindikasi dari peningkatan toko yang mencapai 61 unit di seluruh Indonesia.

Penambahan ini kian mengembangkan strategi omnichannel berkelanjutan untuk menjangkau konsumen melalui layanan e- commerce, Eraspace.com. serta berkolaborasi dengan platform lainnya. MyEraspace memiliki 8,3 juta anggota, meningkat 63% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, pencapaian ini menunjukkan tumbuhnya permintaan dari pelanggan untuk memanfaatkan platform omnichannel dari Erajaya.

Perseroan, lanjut Hasan, melanjutkan ekspansi bisnis untuk memasuki pasar yang belum terjamah di Indonesia dengan memperkuat bisnis yang sudah ada, sambil terus mengeksplorasi peluang baru. Erajaya saat ini memiliki empat vertikal bisnis atau lini bisnis utama, yakni Erajaya Digital yang berfokus pada handset, Erajaya Active Lifestyle yang menggarap Internet of Things (IoT), aksesoris, dan produk terkait gaya hidup. Kemudian lini bisnis Erajaya Food & Nourishment yang berfokus pada bisnis makanan dan minuman serta toko grosir dan Erajaya Beauty & Wellness, yang berfokus pada produk beauty dan wellness.

Hasan menyampaikan Erajaya dalam jangka panjang berpeluang mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan semakin memperkuat fundamental yang meningkatkan nilai perusahaan. “Ini tentunya dilakukan dengan pruden, dengan memantau perkembangan ekonomi global dan secara berkesinambungan terus meninjau strategi perusahaan yang dicanangkan,” ujar Hasan menjabarkan.

Walau berlandaskan prinsip kehati-hatian, ERAA menyiapkan belanja modal untuk memperkokoh empat vertikal bisnis dan omnichannel. Perusahaan distributor dan retail handset terbesar di Indonesia menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 700 miliar. “Sebagai tambahan, pada kuartal 1 tahun 2023, dana capex sudah terserap sekitar Rp 230 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembukaan toko baru. Proses pengembangan toko akan lebih fokus di kuartal pertama dan kuartal kedua, lalu sisanya di kuartal 3 dan setelah itu akan ada sedikit penyesuaian di tahun ini,” ujar Sim Chee Ping, Direktur Erajaya, dalam keterbukaan informasi yang dikutip SWAonline pada Kamis pekan ini.

Pacu Vertikal Bisnis

Belanja modal merupakan variabel pendorong kinerja perusahaan seiring dengan penambahan gerai. Perseroan telah memiliki gerai ritel sebanyak 1.849 unit yang tersebar di dalam negeri dan Singapura serta Malaysia. Gerai ini didukung 95 pusat distribusi. Perseroan juga menjalin kerja sama dengan sekitar 67.100 toko retail pihak ketiga. Perusahaan akan terus mengembangkan lini bisnis yang ada dan menggali potensi bisnis baru untuk dikembangkan lebih lanjut.

Untuk memacu vertikal bisnis, Erajaya mendorong anak perusahaan, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle mendongkrak portofolionya di tiga segmen, yakni aksesoris IoT serta sportswear, fashion dan outdoors. ERAL pada merealisasikan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023. ERAL menghimpun dana IPO senilai Rp 406,6 miliar.

ERAL mengalokasikan 37% dari dana IPO itu untuk ekspansi bisnis eksisting, Kemudian sekitar 14% akan digunakan untuk untuk mendukung ekspansi bisnis baru. Selebihnya sebesar 49% digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja ERAL.

Direktur Utama ERAL, Djohan Sutanto, mengatakan perusahaan memanfaatkan potensi besar dari sektor ritel gaya hidup yang terus berkembang di Indonesia.”Ditambah lagi kegiatan konsumsi merupakan penopang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi nasional hingga saat ini,” ucap Djohan tatkala melangsungkan IPO di BEI itu.

Pada 30 Agustus tahun ini, Erajaya melalui ERAL dan MST Golf Group Berhad (MST Golf), Malaysia, mendirikan perusahaan patungan, PT MST Golf Indonesia (MGI). Nilai investasinya sebesar Rp 10,1 miliar. ERAL merogoh kas internal senilai Rp, 4,94 miliar atau mengempit saham MGI sebesar 49%. Sisanya digenggam MST Golf 51%.

Aksi korporasi itu melanjutkan ekspansi Erajaya Group di bulan lalu. Contohnya, ekspansi footprint ritel Erajaya Digital yang seiring peresmian 35 gerai terbaru di Juli tahun ini. Sebagian besar gerai ini berlokasi di luar Pulau Jawa. Ekspansi ini dilakukan untuk memberikan akses dan layanan yang kepada pelanggan di lokasi baru, termasuk kali ini hadir untuk pertama kalinya di kota Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Untuk Provinsi Bali saja, Erajaya Digital meresmikan 9 gerai sekaligus.

Gerai baru itu meliputi 28 gerai Erafone, 2 gerai iBox, 2 gerai Xiaomi Store dan 1 gerai Samsung by Erafone. Di samping itu, diresmikan pula 2 buah gerai Erafone & More, sebuah konsep ritel yang menawarkan gadget dan consumer electronics dari brand ternama, yang tersedia di Semper, Jakarta Utara, dan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Erafone & More adalah tempat belanja produk elektronik dengan pilihan koleksi produk yang lengkap, dari gadget hingga perangkat rumah tangga

Joy Wahjudi, CEO Erajaya Digital, mengatakan, Erajaya Digital terus menjalankan strategi ekspansi footprint ritel untuk melayani lebih banyak lagi pelanggan setia di Indonesia. “Kali ini kami melanjutkan komitmen untuk memperluas jaringan di luar pulau Jawa, dan membawa konsep pelayanan terbaik, harga resmi dan perlindungan garansi terpercaya, yang telah menjadi pilihan pelanggan di daerah lainnya. Dengan ekspansi ini semakin banyak konsumen kami yang akan dimanjakan oleh layanan omnichannel yang menghadirkan pengalaman berbelanja secara online dan offline yang seamless,” tutur Joy.

Dengan keempat vertikal bisnis itu, perseroan optimis akan memperkokoh pangsa pasar di ritel lifestyle dengan jaringan omnichannel terluas di masa mendatang.”Secara revenue dalam 3-5 tahun, kami masih melihat bahwa peluang untuk mengembangkan bisnis elektronik baik di vertikal Erajaya Active Lifestyle dan Erajaya Digital tetap sangat besar, maka kami melihat tidak akan ada perlambatan dalam core business kami, namun dalam waktu yang sama bisnis baru juga memiliki peluang yang luar biasa dan tetap berkembang. Sehingga secara kontribusi bisnis elektronik akan berkembang serta produkproduk kami di vertikal bisnis lainnya akan tetap berkembang,” sebut Sim.

Guna mendorong rencana vertikal bisnis itu, Joy Wahyudi, Wakil Direktur Utama Erajaya, menyampaikan rencana perseroan yakni selalu memberikan pelayanan yang terbaik ke pelanggan dan memanjakan konsumen yang melakukan pembelanjaan di kanal online dan offline.

Disamping itu, Erajaya pada Juni 2023 memulai pembangunan distribution center di Kompleks Griya Idola Industrial Park, Cikupa, Tangerang. Pembangunan ini guna memperkokoh rantai pasok Erajaya Group di masa mendatang. Pembangunan fasilitas modern tersebut penting untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis perusahaan dari empat vertikal bisnis perseroan.

Sentra distribusi ini berfungsi untuk pengumpulan dan penyimpanan produk dari pemasok untuk kemudian diteruskan ke sentra distribusi level 1 atau sentra distribusi regional di daerah sebelum dikirimkan ke jaringan gerai Erajaya Group, mitra dealer maupun konsumen. Fasilitas itu akan dilengkapi dengan peralatan dan kapabilitas modern seperti lift barang, gravity conveyor, sistem manajemen pergudangan serta ruang penyimpanan yang bisa dikembangkan secara fleksibel untuk mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang. Menurut rencana, sentra distribusi akan beroperasi pada awal 2025.

Kehadiran sentra distribusi yang berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare ini akan mengkonsolidasikan proses pergudangan dan logistik di satu lokasi, menawarkan kelebihan berupa proses yang lebih efisien dan singkat. Hal itu memastikan kapasitas Erajaya Group dalam memenuhi kebutuhan transaksi online dan offline, serta mendukung strategi omnichannel. Adapun, harga saham ERAA per 31 Agustus (year to date) naik sebesar 25,25%, menjadi Rp 486.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved